Kembangkan Pertanian, BHS-Taufiq Siap Jadikan Sidoarjo Lumbung Padi

Kembangkan Pertanian, BHS-Taufiq Siap Jadikan Sidoarjo Lumbung Padi PEDULI PETANI: Cabup BHS berdialog dengan petani saat panen padi di Desa Segodobancang, Tarik, Selasa (20/10). foto: ist.

"Harusnya petani bisa panen empat kali setahun atau minimal tiga kali dan maksimal empat kali setahun. Hasil panennya juga tidak boleh kurang dari delapan ton dalam setiap hektare. Meski sekarang kebanyakan petani hanya mendapatkan 4 sampai 6 ton per hektare," urai BHS.

BHS juga memberikan perhatian terhadap permasalahan hama. Menurutnya, soal hama juga bukan tugas petani. Dia menyebut, pemberantasan hama itu tugasnya pemerintah, yakni melalui peran para petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian. BHS juga mendorong hasil panen padi untuk memenuhi kebutuhan warga Sidoarjo.

Saat ini, sejumlah pasar di Sidoarjo diketahui menjual beras pasokan dari luar Sidoarjo, misalnya Lamongan dan Mojokerto. "Ini tidak boleh lagi. Kita harus menggunakan beras Sidoarjo. Nanti kalau jadi bupati, akan saya keluarkan imbauan ke masyarakat untuk membeli beras dari Sidoarjo," tandas BHS.

BHS juga menyiapkan program asuransi pertanian untuk membantu petani yang mengalami gagal panen. "Petani Sidoarjo harus bisa mengasuransikan tanaman padinya. Saya akan mengusahakan subsidi untuk meringankan biaya asuransi. Kalau iurannya Rp 50 ribu maka akan disubsidi Rp 25 ribu," cetusnya.

BHS juga bakal berupaya agar generasi muda mau terjun di bidang pertanian. Yakni menjadikan cara bercocok tanam menjadi pelajaran ekstrakurikuler di tingkat SD dan SMP. Pengajar ekstrakurikuler ini, para petani di Sidoarjo. (sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO