SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tim Swab Hunter yang diciptakan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ternyata sangat efektif untuk menjaring warga-warga yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Karena para pelanggar itu langsung dites swab.
Alhasil, saat ini tren kasus di Kota Pahlawan semakin menurun. Selain itu, angka kesembuhan juga terus meningkat. Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini memastikan, keberhasilan itu juga atas dukungan swab hunter yang setiap hari semakin masif berkeliling di setiap kecamatan se-Surabaya.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
“Apalagi pascalibur nasional dan cuti bersama beberapa waktu lalu, kita lakukan swab hunter di kawasan perbatasan. Ini kita lakukan karena setelah libur nasional dan cuti bersama diharapkan tidak menambah banyaknya kasus di Surabaya,” kata Wali Kota Risma seusai menghadiri acara Pembukaan Hotel Tangguh di Grand Mercure Surabaya, Jumat (6/11/2020).
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan swab hunter itu, ternyata dinilai cukup efektif. Sebab dalam sehari, Presiden UCLG Aspac ini menyebut, ada sedikitnya lima orang yang melanggar protokol kesehatan (prokes) di satu wilayah. Sehingga dari situlah, warga yang melanggar langsung dilakukan tes usap. “Alhamdulillah hasilnya semakin melandai, turun terus angka kasus dan kesembuhannya makin banyak,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menambahkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) terbaru per hari ini, jumlah tes swab sejak pertama kali kasus hingga hari ini mencapai 217.463 spesimen. Kemudian untuk angka kesembuhan per kemarin, Kamis (5/11/2020), berjumlah 14.896 kasus. “Sementara untuk kasus aktifnya per kemarin yakni 75 kasus,” tegas Febri, sapaan Febriadhitya Prajatara.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Di kesempatan yang sama, Febri mengungkapkan, jika kesembuhan semakin banyak dan angka kasus semakin rendah maka secara otomatis, keberhasilan itu membuat beberapa kelurahan di Kota Pahlawan menjadi nol kasus Covid-19. Ia pun merinci, berdasarkan data per Rabu (4/11/2020), jumlah kelurahan 0 kasus mencapai seratus kelurahan.
Di antaranya, terdiri dari Kelurahan Putat Gede, Sukomanunggal, Simomulyo Baru, Manukan Wetan, Banjar Sugihan, Asem Rowo, Genting Kalianak, Tambak Sarioso, Kandangan, Romokalisari, Tambak Oso Wilangun, Pakal, Jeruk, Lakar Santri, Lidah Kulon, Lidah Wetan, Lontar, Sambikerep, Made.
“Lalu Beringin, Peneleh, Kapasari, Genteng, Ketabang, Embong Kaliasin, Tembok Dukuh, Jepara, Alun-Alun Contong, Gundih, Bubutan, Tambak Rejo, Kapasan, Simo Lawang, Sidodadi, Perak Timur, Nyamplungan, Bongkaran, Pegirian, Ujung, Ampel, Kemayoran, Dupak, Morokrembangan, Bulak, Kedung Cowek, Sukolilo Baru, Sidotopo Wetan, Tambak Wedi, Rangkah, Tambak Sari, Pacar Keling, Pacar Kembang, Gading,” paparnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Kemudian, Dukuh Setro, Pucang Sewu, Kertajaya, Kalirungkut, Rungkut Kidul, Medokan Ayu, Penjaringan Sari, Wonorejo, Tenggilis Mejoyo, Panjang Jiwo, Kendang Sari, Kutisari, Gunung Anyar, Gunung Anyar Tambak, Rungkut Menanggal, Menur Pumpungan, Nginden Jangkungan, Klampis Ngasem, Gebang Putih, Medokan Semampir.
Selanjutnya, yakni Mulyorejo, Kejawan Putih Tambak, Manyar Sabrangan, Sutorejo, Kalisari, Kalijudan, Sawahan, Petemon, Kupang Krajan, Karang Pilang, Kedurus, Kebraon, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Gunung Sari, Pradah Kali Kendal, Wiyung, Jajar Tunggal, Ketintang, Dukuh Menanggal, Jemur Wonosari, Bendul Merisi, Margorejo, Siwalankerto, Kebonsari, Jambangan, dan Karah. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News