Kunjungi Lereng Gunung Kelud, Dhito Optimis Kopi Produksi Petani Kediri Bisa Tembus Pasar Ekspor

Kunjungi Lereng Gunung Kelud, Dhito Optimis Kopi Produksi Petani Kediri Bisa Tembus Pasar Ekspor Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (kiri) saat mengecek ruang produksi kopi Laharpang dan berdialog dengan petani kopi Laharpang. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Dhito), Senin (9/11/2020), melakukan serangkaian kunjungan ke tiga tempat di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Di kawasan Lereng Gunung Kelud ini, Dhito pertama-tama mengunjungi petani kopi di Dusun Laharpang, Desa/Kecamatan Puncu yang sedang mengikuti pelatihan cara tanam kopi, termasuk kopi jenis apa yang cocok dengan kondisi di Laharpang.

Selanjutnya juga dipraktikkan cara mengetes rasa kopi, baik kopi robusta maupun arabika. Dhito sendiri juga menyempatkan mengecek langsung tempat pengolahan kopi milik kelompok tani kopi di Laharpang.

Baca Juga: Pasangan Dhito-Dewi akan Jalani Tes Kesehatan di RS Syaiful Anwar Malang Senin Besok

Petani kopi di Laharpang sendiri selama ini sebenarnya sudah menyadari bahwa untuk menggairahkan kembali komoditas kopi, membutuhkan dukungan berbagai kalangan, dan selama ini mereka sudah bekerja sama dengan sebuah lembaga, di antaranya dengan membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lamor Kelud Sejahtera.

Sejumlah usaha perniagaan mandiri seperti kedai, peternakan, dan pertanian sudah lahir dari kelompok tani ini. Sedangkan produksi kopi, setidaknya sudah ada lima varian kopi bubuk hasil olahan KSM Lamor Kelud Sejahtera. Produk bermerek "Laharpang" ini terdiri dari jenis robusta dan liberika, termasuk kopi luwak.

Dhito sendiri mengakui bahwa produksi kopi dari petani Laharpang ini sudah cukup bagus. Namun untuk bisa menembus pasar ekspor, maka masih perlu dilakukan perbaikan terkait mutu kopi.

Baca Juga: Hasil Rekapitulasi DPB KPU Kediri, Jumlah Pemilih di Bulan September Turun 931 Orang

"Produksi kopi dari petani kopi Laharpang ini sudah bagus. Tapi untuk menembus pasar ekspor, maka harus dilakukan pelatihan oleh ahlinya," terang Dhito, Senin (9/11/2020).

Menurut Dhito, agar kualitas kopi itu bagus, maka perlu ada pelatihan, termasuk cara memisahkan biji, mengupas kopi, dan sebagainya.

"Nah tadi saya sampaikan kepada para petani kopi ini, tanamkanlah mindset di kepala bahwa potensi yang ada ini, biji kopi ini, bisa bersaing dengan biji-biji kopi yang sekarang ini sudah diekspor ke luar negeri. Targetnya, saya kira sekitar 2 tahun lagi, karena ini prosesnya panjang, terlalu dini kalau menargetkan sekarang," imbuh Dhito.

Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Laksanakan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan 2021

(Dhito saat mencicipi penganan di stan UMKM di Alas Simpenan)

Usai bertemu dengan petani kopi di Laharpang, Dhito melanjutkan blusukannya di Alas Simpenan Desa Manggis. Di sini, sebelum berdialog dengan pelaku UMKM dan tim penggerak PKK serta Kopwan se-Kecamatan Puncu, Dhito juga sempat memberi makan kawanan monyet ekor panjang yang mendiami Alas Simpenan tersebut. Seperti biasa, Dhito juga memborong aneka jajanan dan suvenir serta produk UMKM yang lain yang selanjutnya ada yang dibagi-bagikan kepada orang yang hadir.

Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Raih Juara 3 Kategori Penggunaan Sirekap

Setelah itu, Dhito melanjutkan blusukannya ke peternak sapi perah UMKM dan perorangan di Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu. Peternak sapi perah juga curhat terkait murahnya harga susu sapi dan berbagai kendala yang selama ini dialami oleh peternak sapi perah. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO