Puluhan Kiai Kampung Deklarasi Dukung Dhito-Dewi

Puluhan Kiai Kampung Deklarasi Dukung Dhito-Dewi Cabup Kediri Hanindhito Himawan Pramana (bediri nomor 3 dari kanan) saat mengikuti deklarasi dukungan di Ponpes Hidayatul Muta'allimin, Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Puluhan kiai kampung dan sejumlah ibu-ibu Muslimat se-Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri mendeklarasikan dukungan kepada Pasangan Cabup-Cawabup Kediri, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa, Rabu (25/11). Deklarasi dukungan tersebut diucapkan di hadapan Cabup Dhito, di Ponpes Hidayatul Muta'allimin, Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

KH. Mahfud, Pengasuh Ponpes Hidayatul Muta'allimin, menganalogikan bahwa Pilbup Kediri 2020 sebagai dua bus. Bus yang satu ada sopir, kondektur, dan penumpang. Sedang bus satunya lagi, tidak ada sopir dan kondektur, apalagi penumpang alias bus kosong.

"Orang yang normal, tentu akan memilih bus yang ada sopir dan kondektur serta penumpangnya. Bagaimanapun bentuk busnya, kalau ada sopir dan kondekturnya, pasti bisa sampai tujuan. Bila sopir ugal-ugalan, penumpang bisa mengingatkan," ungkapnya.

Sedangkan bus yang tidak ada sopir dan kondektur alias bus kosong, lanjutnya, tentu akan tetap berada di tempat alias tidak bisa bergerak, karena memang tidak ada yang menggerakkan.

"Di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri saat ini, ibaratnya juga ada dua bus, yaitu bus yang ada sopir dan kondektur, yaitu Mas Dhito dan Mbak Dewi dan bus kosong. Memang, di Pilbup Kediri kali ini, hanya ada calon tunggal, sehingga harus melawan kotak kosong. Yang bisa membawa Kabupaten Kediri lebih baik dan bisa sampai tujuan, tentu saja ya Mas Dhito dan Mbak Dewi," kata KH. Mahfud.

Sementara Dhito menjelaskan, jika dukungan yang diberikan oleh para kiai, tokoh agama, serta putra para kiai menjadi tanggung jawab dirinya beserta pasanganya, Dewi Maria Ulfa.

"Dukungan yang diberikan, bukan lantas saya bersama Mbak Dewi terlena. Ini menjadi tanggung jawab kami bersama, bagaimana caranya merealisasikan program-program pondok pesantren. Karena setiap kali saya beraudiensi dengan tokoh agama, terlihat tatapan wajah mereka berharap agar program-program ini terealisasikan. Ini menjadi tanggung jawab moril yang harus saya laksanakan," kata putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini.

Dhito mengatakan, ada tiga program yang ditawarkan kepada Pondok Pesantren di Kabupaten Kediri. Yakni santri preneurship, di mana para santri yang ada di pondok akan diajarkan cara berwirausaha. Program kedua, adalah pemberian isentif untuk guru ngaji, dan program ketiga, pemberian bantuan operasional kepada sejumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Kediri.

"Sebenarnya dari tiga program yang itu, semuanya mengharapkan. Cuman yang menjadi pokok itu, biasanya bisaroh untuk guru madin dan guru TPQ," pungkas Dhito. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO