PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Upaya pihak DLH untuk mengatasi persoalan limbah dari beberapa perusahaan di Desa Wonokoyo dan Gununggangsir ternyata menimbulkan permasalahan baru.
Pasalnya, buangan limbah yang mengalir melalui Kali Selorawan dengan mengalihkan ke Kali Jejeran melalui pemasangan pipa ternyata menimbulkan bau busuk yang dirasakan ratusan warga di tiga desa. Mulai dari Desa Kedungringin, Kedungboto, dan sebagian warga Cangkringmalang, Kecamatan Beji. Bau busuk itu dirasakan sejak sebulan kemarin.
Baca Juga: Proyek Revitalisasi Alun-Alun Bangil Tinggal Finishing
Najib Setiawan, anggota Komisi I DPRD Pasuruan asal Desa Kedungringin, Kecamatan Beji mengaku mendapat sejumlah keluhan dari masyarakat terkait dengan pembuangan limbah perusahaan di Sungai Wrati melalui proyek pipa.
"Mereka mengeluhkan soal bau busuk dari pipa pembuangan limbah ke Sungai Wrati karena tidak ada sosialisasi terlebih dahulu ke warga," jelasnya.
Menurutnya, warga menuding proyek pipa pembuangan limbah yang dibangun di Kali Jejeran tersebut untuk memuluskan pembuangan limbah dari 5 perusahaan yang ada di Desa Wonokoyo, Desa Gununggangsir, dan Desa Cangkringmalang.
Baca Juga: Didemo Puluhan Warga Grati, PT. DR: Kerusakan Jalan Tanggung Jawab Penambang Sebelumnya
Terpisah, Kepala DLH Heru Ferianto yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com mengakui pemasangan pipa transmisi pembuangan limbah memang belum disosialisasikan kepada masyarakat sekitar. Tapi sebelum kegiatan dilakukan, pihak DLH bersama dengan beberapa perusahaan mengundang para kepala desa untuk membahas permasalahan tersebut.
"Kalau sosialisasi ke warga memang belum dilakukan. Tapi, empat kepala desa sudah kita undang rapat bersama dengan perusahaan," jelasnya.
Menurut Heru, selama ini DLH berupaya memastikan agar limbah perusahaan yang akan dibuang ke Sungai Wrati sesuai dengan baku mutu sehingga tidak berdampak pada warga yang tinggal di sepanjang Sungai Wrati. (bib/par/ian)
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News