KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menghadiri Muscab (Musyawarah Cabang) I Gerakan Pemuda Ka'bah Kabupaten Kediri di Hotel Kediri 2, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Minggu (29/11/2020).
Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Kabupaten Kediri adalah salah satu badan otonom (banom) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kediri. Selain menggelar Muscab I, GPK juga sekaligus menggelar konsolidasi Pilbup Kediri 2020, di mana PPP Kabupaten Kediri menjadi salah satu partai pengusung Pasangan Cabup-Cawabup Kediri Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa (Dhito-Dewi).
Baca Juga: Pasangan Dhito-Dewi akan Jalani Tes Kesehatan di RS Syaiful Anwar Malang Senin Besok
Di hadapan peserta Muscab 1 GPK, Dhito mengatakan bahwa upayanya untuk meraih target 85 persen suara pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 9 Desember 2020, diwujudkan dengan blusukan untuk menyapa warga Kabupaten Kediri. Blusukan ini dilakukan tiap hari.
"Sebelumnya tidak pernah menyampaikan dalam forum-forum yang lain, tapi saya sampaikan di sini terkait hasil survei pada tanggal 21 Oktober 2020, posisi kita pada angka 81 persen, kita masih bisa lebih maksimal lagi. Tapi ada tugas berat dan tantangan, yaitu memastikan pemilih untuk hadir ke TPS. Ada banyak cara, tapi saya yakin teman-teman punya cara tersendiri," kata Dhito.
Dhito juga mendoakan agar Muscab I GPK ini bisa berlanjut sampai muscab ke-10, 30, dan seterusnya. "Karena teman-teman dari GPK ini, adalah satu yang bisa menjadi benteng dari dampak sosial yang dihadapi jika Kabupaten Kediri memiliki bandara. Rata-rata kalau ada bandara tidak bisa dipungkiri akan ada dampak sosial," ujar Dhito.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi DPB KPU Kediri, Jumlah Pemilih di Bulan September Turun 931 Orang
"Saya akan berkomunikasi dengan teman-teman GPK untuk bersama-sama meminimalisir dampak sosial yang terjadi. Saya berdoa agar ke depan pada Pileg 2024 nanti, PPP bisa mencapai kursi dua kali lipat, minimal 4 kursi dan mendoakan GPK agar tetap eksis dan membangun Kabupaten Kediri sesuai tupoksinya," pungkas Dhito.
Sementara itu, Taufik Chavifudin, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kediri mengatakan bahwa GPK sudah lama mati suri. Makanya, saat ini digerakkan dan dibangkitkan lagi untuk menjadi ujung tombak mendapatkan dukungan dari masyarakat, terutama untuk momen Pilbup Kediri 9 Desember 2020 nanti.
"Langkah-langkah untuk pemenangan Mas Dhito, akan dijalankan sesuai instruksi DPP yang telah menurunkan rekomendasi ke Mas Dhito. Meskipun rekomnya turun paling akhir, kita tetap patuh harus konsekuen menjalankan amanah dan instruksi dari DPP," kata Taufik.
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Laksanakan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan 2021
Taufik menjelaskan, GPK nantinya akan mendampingi pengurus PAC. Tidak hanya mencari dukungan untuk Dhito, tapi yang paling penting menekan seminimal mungkin angka bumbung kosong. "Kita ingin Mas Dhito memenangkan Pilbup Kediri pada tanggal 9 Desember nanti bisa mencapai suara 85 persen," tegas Taufik.
Pada kesempatan tersebut, Ulul Albab, Ketua DPC Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Kabupaten Kediri bersyukur dengan diaktifkannya kembali GPK oleh DPP.
"Di akhir tahun 2020 ini, dari nasional dan wilayah meminta GPK untuk dihidupkan kembali. Sehingga, Kabupaten Kediri diinstruksikan untuk membentuk GPK. Sebagai langkah legalitas kepengurusan, harus ada muscab, dan ini merupakan muscab pertama di Kabupaten Kediri," ucap Ulul.
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Raih Juara 3 Kategori Penggunaan Sirekap
Ulul memastikan, bahwa GPK tegak lurus mengikuti garis komando PPP yang mengusung Dhito-Dewi di Pilbup Kediri. Ia menjamin GPK akan all out memenangkan Dhito-Dewi.
"Untuk langkah-langkah pemenangan Mas Dhito-Mbak Dewi, kami melaksanakan arahan dari induk organisasi kami yaitu DPC PPP Kabupaten Kediri, karena GPK ini organisasi baru. Setelah forum muscab dan pengukuhan ini, kami siap melaksanakan tugas dari induk organisasi kami," pungkasnya. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News