SURABAYA (BangsaOnline) - Keinginan agar partai Gerindra mengusung calon Walikota (Cawali) Surabaya dari kader internal partai mulai mengemuka. Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh dewan pembina DPP Partai Gerindra, Budi Tjahjono Prawiro kepada ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, BF Sutadi.
Sebagai partai pemenang kedua di pemilihan umum legislatif (Pileg) kota Surabaya, menurut pria yang akrab disapa Budi itu, Gerindra memiliki peluang besar untuk mengusung kader sendiri dalam putaran pemilihan walikota (Pilwali) Surabaya nanti.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Budi yang kala itu menghadiri deklarasi dan pelantikan ketua pengurus cabang (PC) Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR) Surabaya, duduk satu meja bersama Sutadi dan ketua PC PETIR Surabaya, Antoni Bachtiar.
Berkali-kali diucapkan oleh Budi, baik dalam sambutan maupun saat diwawancarai awak media, bahwa sebagai dewan pembina partai berlambang kepala burung Garuda tersebut dirinya meminta agar DPC partai Gerindra Surabaya mendukung ketua PC PETIR maju di Pilwali.
"Saya meminta agar DPC partai Gerindra Surabaya mendukung ketua PC PETIR maju di Pilwali," ucapnya langsung kepada Sutadi.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Sebagai bentuk keseriusannya,Budi berjanji bahwa dirinya akan membantu untuk menyampaikan hal tetsebut kepada pimpinan partai.
"Nanti akan saya bantu untuk menyampaikannya kepada Prabowo," tegas .
Pernyataan pria 67 tahun yang juga merupakan ketua umum DPP PETIR tersebut menjadi bukti keseriusan PETIR yang pada akhir tahun 2014 kemarin telah gembar-gembor untuk ikut maju di Pilwali. Wajar saja, organisasi sayap partai Gerindra tersebut memang memiliki potensi suara yang besar. Menurut Budi, populasi etnis Tionghoa di Surabaya yang mencapai 600 ribu orang menjadi potensi besar untuk memperoleh kemenangan Pilwali.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
"Banyak sekali etnis Tionghoa yang memiliki nasionalisme tinggi. Dan bapak Prabowo bukanlah orang yang anti Tionghoa. Saya harap kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengurus DPC Gerindra Surabaya," katanya.
Sutadi sendiri menyampaikan bahwa hingga saat ini partainya masih dalam masa penjaringan bakal calon. Dari sebanyak 13 bakal calon, dikatakannya bahwa Antoni Bachtiar merupakan satu-satunya yang berasal dari etnis Tionghoa.
"Kalau PETIR dapat mengkondisikan separuh saja dari etnis Tionghoa, maka itu dapat merubah konstelasi politik di Surabaya, tutur anggota fraksi partai Gerindra DPRD Surabaya ini.
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Pernyataan Sutadi sepertinya menjadi sinyalemen keterbukaanya untuk menggandeng kader dari Orsap Gerindra, PETIR. Pasalnya Sutadi juga mengharapkan kemenangan Pilkada DKI Jakarta dapat terulang di Surabaya. Kendati demikian, dirinya belum terburu-buru menentukan siapa bakal calon yang akan diusung pada Pilwali mendatang. Karena saat ini, sambungnya, semua partai masih menunggu hasil ketetapan KPU mengenai Pilkada langsung.
Sementara itu ketua PC PETIR Antony Bachtiar yang usai dilantik pada malam itu mengatakan, bahwa ia akan mengikuti prosedur dan langkah-langkah penjaringan partai Gerindra. Selain itu, pria yang memiliki misi penataan menejemen birokrasi dan pelayanan publik kota Surabaya ini akan lebih intens melakukan komunikasi politik dengan parpol. Dukungan yang diberikan PETIR kepadanya diharap mampu menarik banyak simpati dari masyarakat Surabaya.
"Meskipun PETIR ormas Tionghoa, anggotanya terdiri dari multi etnis dan multi agama," ungkap Antony Bachtiar.
Baca Juga: Rekap Pilkada Surabaya Tingkat Kecamatan Selesai: Risma-Whisnu 86,35%, Rasiyo-Lucy 13,65%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News