F-PDIP Dorong Pemkab Kediri Percepat Pengoperasian Rumah Sakit Darurat Covid-19

F-PDIP Dorong Pemkab Kediri Percepat Pengoperasian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Ketua F-PDIP DPRD Kabupaten Kediri, Wasis, S.H. (kiri) dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) DPRD Kabupaten Kediri, mendorong Pemkab Kediri untuk mempercepat pengoperasian rumah sakit darurat Rumah Sakit Nuraini di Pare.

Wasis, S.H., Ketua F-PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kediri mengungkapkan, saat ini kapasitas ruang isolasi di RSUD Kabupaten Kediri dan RSUD SLG sudah tidak dapat menampung pasien Covid-19. Karena itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk segera mempercepat proses pengoperasian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Nur Aini di Pare.

Baca Juga: Bupati Kediri Berharap Tak ada Lagi Warga Terpapar Covid-19

"Salah satu contoh di RSUD SLG, pasien Covid-19 harus ditampung di ruang IGD yang kapasitasnya sangat terbatas, yaitu hanya 19 pasien saja," kata Wasis didampingi oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro di kantor DPC setempat, Rabu (6/1/2021).

Selain itu, Wasis juga menyarankan pemerintah lebih aktif lagi melakukan pemantauan di tempat umum, khususnya di pasar-pasar, guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Di tempat tersebut, lanjut Wasis, perlu dipasang papan petunjuk terkait 3M (mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan memakai masker). Bahkan bila perlu, ada personel khusus yang bertugas memperingatkan warga yang lalai tidak mematuhi 3M.

"Karena Kabupaten Kediri saat ini kembali ke zona oranye, maka kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan tetap melaksanakan 3M, agar Kabupaten Kediri khususnya, dapat selekasnya kembali ke zona hijau," ujar Wasis.

Baca Juga: Bupati Kediri Izinkan Warganya Lepas Masker di Luar Ruangan

Dalam kesempatan ini, Wasis mewakili F-PDIP juga berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan informasi terkait peta penyebaran Covid-19 melalui media.

"Ini perlu ditingkatkan informasinya dan harus beres (transparan), sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat," pungkas Wasis.

Seperti diketahui, data perkembangan Covid-19 di Kabupaten Kediri yang diperoleh BANGSAONLINE.com dari situs resmi corona.kedirikab.go.id, menyebutkan bahwa per tanggal 5 Januari 2021, terdapat 3.311 kasus suspek. Riciannya, selesai pengawasan 3.075 orang, suspek aktif 210 orang, dan discarded 26 orang.

Baca Juga: Korban Pembacokan Beruntun di Kediri Dipindah ke RSUD SLG, Sempat Pulang Paksa karena Takut Biaya

Sedangkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ada 2.580 pasien, dengan rincian sembuh 2.090 orang, meninggal 197 orang, dan dirawat 293 orang. (uji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO