NGAWI BANGSAONLINE.com - Kartu Tani yang sedianya difungsikan sebagai sarana menyalurkan pupuk bersubsidi pada tahun 2021 ini, ternyata pendistribusiannya belum selesai di Kabupaten Ngawi. Penyebabnya, terkendala pandemi Covid-19. Dampaknya, belum seluruh petani menerima manfaat dari penggunaan kartu tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Sarana Prasarana Tanaman Pangan Dinas Pertanian Ngawi Eka Sri Rahayu, saat ditemui BANGSAONLINE.com, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: Akrab dan Merakyat, Momen Khofifah Matun Bersama Petani di Ngawi
Menurutnya, lantaran terkendala pandemi Covid-19, baru 20 persen dari jumlah 114.705 petani di wilayah Kabupaten Ngawi yang sudah mendapatkan Kartu Tani hingga awal tahun 2021 ini.
Di sisi lain, Eka Sri Rahayu juga menyampaikan bahwa penyaluran kartu tani yang dilakukan pihak bank penyelenggara memang lambat.
"Memang hingga akhir tahun ini baru 20 persen penyaluran kartu tani. Sedangkan yang memproses kartu tani dari pihak Bank BNI," kata Eka Sri Rahayu.
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
Dalam kesempatan ini, dia juga menerangkan bahwa jumlah petani di wilayah Ngawi pada tahun 2021 terjadi peningkatan. Meski begitu, untuk luas lahan masih tetap sama seperti sebelumnya.
"Jadi untuk petani di tahun 2021 ini ada peningkatan yang sebelumnya 114.705 dan di tahun 2021 ini menjadi 122.119 dan itu tidak terjadi penambahan lahan, jadi untuk kebutuhan pupuk masih sama," terangnya.
Wanita kelahiran Jawa Barat tersebut memprediksi pemanfaatan Kartu Tani baru bisa efektif pada tahun 2022 mendatang. Hal tersebut sesuai kenyataan bahwa penyaluran kartu tani sendiri hingga saat ini masih 20 persen dari jumlah petani di Ngawi, dan diperkirakan akan selesai pertengahan tahun 2021.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
"Kalau kami sebenarnya sudah ngotot mempercepat ke banknya, tetapi kan banyak kendala dengan pembuatan kartu tani sendiri yang menyesuaikan biodata petani. Sepertinya kartu tani akan efektif pada tahun 2022," pungkasnya. (nal/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News