KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Konflik Wisata Alam Alaska di Kawasan Lindung Sumber Pawon, Desa Tempurejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, sampai ke telinga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Kementerian yang dikomandoi Siti Nurbaya Bakar, akhirnya mengirimkan Tim Kementerian LHK ke Kabupaten Kediri, guna mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya, Jumat (8/1/2021).
Tim Kementerian LHK yang dipimpin oleh Maman, Kasi Pencegahan dan Pengamanan Hutan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menemui beberapa tokoh dan mengumpulkan data di lapangan terkait kawasan lindung seluas lebih-kurang 12 hektare itu.
BACA JUGA:
- Gaduh Pengisian Perangkat, Bupati Kediri Minta Peserta Lapor Bila Ada Indikasi Jual Beli Jabatan
- Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Dorong Kades Alokasikan DD untuk Penguatan PKK Desa
- Bupati Kediri Berharap Pengembangan Kampung Moderasi Beragama Menyasar Desa Sekitar Bandara
- Bertemu Pengurus PPDI, Mas Dhito Sampaikan Tiga Pesan Penting Bagi Perangkat Desa
Hery Susanto, Perangkat Desa Tempurejo menjelaskan kepada Tim Kementerian LHK, bahwa awalnya ada beberapa orang yang bersih-bersih Sumber Pawon. Tiba-tiba mereka juga menebasi pohon dan membuka Alas Karetan (Alaska) sebagai tempat wisata yang tidak ada dasar dan izinnya.
Peristiwa itu terjadi pertengahan 2019. Menurutnya, mereka penebangi pohon dan membakarnya. Sebenarnya kelompok tani sudah menolak aksi pembabatan pohon di Kawasan Lindung Sumber Pawon.
"Sebenarnya sejak awal sudah diingatkan jangan menebangi pohon, karena Alaska berada di Kawasan Lindung Sumber Pawon," kata Hery.
Sedangkan Heri Deka, anggota Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Hidup (ARPLH) Kediri, menjelaskan para aktivis sebenarnya tidak menolak Kawasan Lindung Sumber Pawon dijadikan tempat wisata. Tapi harus ditata agar tidak merusak lingkungan.