Hasil Survei Komisi III, Mayoritas Saluran Air di Kota Blitar Perlu Normalisasi

Hasil Survei Komisi III, Mayoritas Saluran Air di Kota Blitar Perlu Normalisasi Komisi III DPRD Kota Blitar melakukan survei di sejumlah titik.

KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Komisi III DPRD Kota Blitar melakukan survei di sejumlah titik untuk melihat kondisi , irigasi, dan saluran pengairan lainnya. 

Hasil survei yang dilakukan dua hari berturut-turut mulai dari Selasa, 16 Februari sampai Rabu, 17 Februari tersebut diketahui jika hampir semua infrastruktur , irigasi, dan pengairan di Kota Blitar memerlukan . Sekaligus pembenahan terhadap kondisi yang rusak akibat hujan deras.

Baca Juga: Perseteruan PAN dan PKB di DPRD Kota Blitar, Koalisi Pilwali Terancam Bubar

"Kami temukan konstruksinya rata-rata tahun 1980-an. Konstruksinya batu bata dan kira-kira tidak pakai semen," ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto.

Kata dia, permasalahan banjir dan luapan air yang belakangan sering terjadi di Kota Blitar saat musim penghujan menjadi isu strategis pembangunan dan urgen untuk ditangani. Karena itu, dilakukan survei untuk mengetahui mana saja yang mendesak untuk segera dilakukan perbaikan untuk meminimalisir banjir dan luapan air di musim penghujan.

"Dua dilema di Kota Blitar saat musim hujan terjadi banjir dan luapan air di mana-mana. Saat kemarau terjadi kekeringan. Kita minta ini jadi isu strategis dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," tegasnya.

Baca Juga: Kurangi Risiko Banjir, Satgas TMMD Bersama Masyarakat Lakukan Normalisasi Sungai di Balongbendo

Di lain sisi, dia mengatakan, Komisi III mengusulkan ke pimpinan agar mendesak wali kota untuk melakukan kerja sama dengan Kabupaten Blitar. Karena posisi Kota Blitar berada di tengah-tengah Kabupaten Blitar.

"Bisa saja air dari kabupaten lalu mengalir ke Kota Blitar sehingga jadi luapan," imbuh politikus PKB tersebut.

Dari hasil survei, ada sejumlah titik yang memerlukan penanganan sesegera mungkin. Di antaranya, aliran sungai di Kembangan-Tanjungsari-Pakunden dan aliran sungai di Tanggung-Bendo-Dawuhan-Dimoro. Lalu, aliran sungai di Jatimalang - Dam Sentul - Cari - Plered - Meduran - Mentaraman - Sumberbentis - Karangsari - Tlumpu - Rembang. 

Baca Juga: Tolak Revisi RUU Penyiaran, Jurnalis di Blitar Gelar Demo Bawa Poster hingga Batu Nisan

Kemudian, aliran sungai di Jatimalang sampai Rembang ini salah satunya menyebabkan banjir di kawasan Jl Mastrip dan Jl Merdeka.

Lalu Sungai Jatimalang ditunjang dari Sumber Jurangsembot dan Sendang menuju Sungai Urug-urug. Terakhir, aliran Sungai Gedog yang terdiri atas aliran Sungai Gedog I - Plered - Gebang - Karanglo. Aliran Sungai Gedog II - Brendil - Sananwetan - Karanglo menyatu dengan aliran Sungai Gedog I ke Karangtengah - Klampok.

Kemudian, aliran sungai Gedog III - Ngegong - Ngrebo-Sananwetan/Kuningan.

Baca Juga: Ketua DPRD Blitar Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Selain itu Komisi III juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Blitar agar mempunyai standar pelaksanaan pemeliharaan saluran air, baik dan irigasi. Sehingga dasar penganggaran pemeliharaan saluran, baik irigasi maupun tidak lagi didasarkan ketersediaan anggaran atau mumpung ada anggaran. (ina/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO