​Gubernur Khofifah Minta Para Pejabat Tinggi Pratama Kerja Cepat, Detail dan Presisi Tinggi

​Gubernur Khofifah Minta Para Pejabat Tinggi Pratama Kerja Cepat, Detail dan Presisi Tinggi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan pengarahan pada Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan II Tahun 2021 di Gedung Negara Grahadi, Senin (22/2). Foto: ist

Dalam kesempatan itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan, bahwa di masa pandemi Covid-19, pemerintah terus mencari formulasi yang tepat agar dapat mengelola manajemen krisis sehingga urusan ekonomi dan kesehatan bisa dilakukan secara seimbang.

Untuk itu, sinergitas bersama seluruh tiga pilar baik pemerintah TNI dan Polri harus dilaksanakan secara kontinue. Sinergitas yang dilakukan disetiap daerah akan mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 sekaligus membangkitkan ekonomi kita.

Sementara itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Dr. Basseng M.Ed mengatakan, kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk. II berubah sejak tahun 2019.

Perubahan tersebut diantaranya terdapat agenda Aktualisasi Kepemimpinan yang merupakan muara dari seluruh agenda sebelumnya. Nantinya, kurikulum yang ada akan diarahkan untuk menghasilkan sosok pemimpin perubahan strategis.

Oleh karena itu, di dalam pelaksanaan PKN Tk. II ini nantinya, para peserta akan dibekali ilmu selama kurang lebih 17 (tujuh belas) minggu dan seluruh peserta PKN Tingkat II akan bergabung dalam sebuah komunitas pembelajaran (learning community).

Ia mengungkapkan, penyelenggaraan PKN Tk. II merupakan pelatihan pembaharuan, dimana pembelajaran tidak hanya dilakukan di kampus secara klasikal dan distance learning (pembelajaran jarak jauh) tapi juga kegiatan dilakukan di masing masing instansi (off campus/work from home).

"Seluruh peserta akan menyusun dan mengimplementasi proyek perubahan sebagai sebuah tahapan yang harus dilalui peserta pelatihan untuk menunjukkan kompetensinya. Utamanya, terkait peranan para peserta sebagai pemimpin birokrasi, sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama, sebagai pemimpin stratejik, yang harus mampu menjabarkan sekaligus menetapkan strategi kebijakan di setiap instansinya dan memimpin implementasi strategi kebijakan tersebut," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Jatim Aries Agung Paewai S.STP. MM melaporkan pada tahun 2021 BPSDM Jatim menyelenggarakan kurang lebih 400 kegiatan pelatihan pengembangan kompetensi ASN.

Dari 400 kegiatan pelatihan tersebut akan terbagi dalam beberapa kegiatan antara lain, pelatihan kompetensi teknis sebanyak 11 kegiatan, pelatihan kompetensi dasar dan manajerial 327 kegiatan, pelatihan kompetensi fungsional sebanyak 10 kegiatan dan kegiatan berbasis webinar sebanyak 24 kegiatan serta ditambah uji sertifikasi.

Aries mengatakan, untuk PKN II dan Angkatan II mengambil tema strategi pemulihan ekonomi nasional era adaptasi kebiasaan baru dan manajemen bencana.

"Khusus pada hari ini, sebanyak 60 peserta akan mengikuti pelatihan PKN yang mulai dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2021-16 Juni 2021 yang tersebar dari berbagai intitusi maupun provinsi di seluruh Indonesia. Para peserta juga akan menempuh metode pembelajaran blended learning yakni Metode klasikan selama 12 hari, Distance Learning (89 hari) hingga seminar rancangan proyek perubahan hingga presentasi dari proyek perubahan masing masing peserta," tutupnya. (*). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO