​Pernah Dibekukan, Kiai Mas Sulaiman-Cak Ibin Terpilih Lagi Sebagai Rais dan Ketua PCNU Surabaya

​Pernah Dibekukan, Kiai Mas Sulaiman-Cak Ibin Terpilih Lagi Sebagai Rais dan Ketua PCNU Surabaya Ketua Ahlul Halli Wal-Aqdi Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said (memegang dokumen sebelah kanan) bersama para anggota Ahwa lainya. Yaitu KH Mas Mansur Tholchah, KH. Kemas Abdurrahman, KH Qodi Syafii, dan KH Mas Sulaiman Nur. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Duet KH Mas Sulaiman-Dr KH Muhibbin Zuhri terpilih kembali sebagai Rais Syuriah PCNU dan Ketua Tanfidziyah Kota Surabaya, Sabtu (6/3/2021). Padahal duet kepemimpinan Kiai Mas Sulaiman dan Cak Ibin – panggilan akrab Muhibbdin Zuhri – belum lama ini dibekukan dan dikarteker oleh PBNU.

“Secara memilih KH Mas Sulaiman sebagai Rais Syuriyah PCNU Kota Surabaya masa khidmah 2021-2026 M dalam NU Kota Surabaya, 2021 di Kantor PCNU Jl. Bubutan Surabaya,” kata Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A., Ketua Ahlul Halli Wal-Aqdi (Ahwa) yang memimpin pemilihan Rais Syuriah dalam NU Kota Surabaya, Sabtu (6/3/2021).

Ahalul Halli Wal-Aqdi ini beranggotakan lima orang. Yaitu Kiai Imam Ghazali Said, KH Mas Mansur Tholchah, KH. Kemas Abdurrahman, KH Qodi Syafii, dan KH Mas Sulaiman Nur.

“Untuk kasus Surabaya yang pelaksanaan konfercabnya ditangani oleh karteker yang ditunjuk PBNU, Ahwa dipilih oleh Rais para Syuriyah tingkat MWC yang berjumlah 31 suara dan Rais Ranting yang berjumlah 197 suara. Padahal menurut AD/ART, Ahwa tingkat cabang cukup dipilih oleh MWC,” kata Kiai Imam Ghazali Said.

Begitu juga Cak Ibin. Dosen UINSA Surabaya itu menang telak atas rivalnya, Rahmat Ihya’, dalam pemilihan langsung ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya. Cak Ibin meraih 146 suara, sedang Rahmat Ihya hanya dapat 33 suara.

“Alhamdulillah menang,” kata Ustad Muhammad Siri, Ketua MWCNU Kecamatan Krembangan Surabaya kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (6/3/2021) malam.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya dibekukan sekaligus dikarteker. Pembekuan itu tertuang dalan surat keputusan PBNU No. 611/A.II.04.d/12/2020 yang kini beredar di media sosial.

"Mencabut Surat Keputusan PBNU, nomor 30.a/A.II.04.d/10/2020, tertanggal 18 Shafar 1442 H/6 Oktober 2020 M tentang perpanjangan Masa Khidmat PCNU Kota Surabaya," demikian salah satu poin keputusan surat bertanggal 28 Desember 2020

Surat keputusan PBNU itu kemudian menunjuk Robikin Emhas sebagai Ketua Karteker PCNU Kota Surabaya. Robikin didampingi beberapa wakil ketua, antara lain, KH. Lukman Al-Hakim Haris, KH. Aizuddin Abdurrahman, Dr. H. Miftah Faqih, dan Sekretaris H. Andi Najmi Fuadi, serta Wakil Sekretaris Drs. H. Nurul Yaqin Ishaq.

Surat penunjukan dan pengesahan karteker PCNU Kota Surabaya itu ditandatangani Rais Aam Syuriah PBNU KH. Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, Katib Aam PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.

Pembekuan itu dipicu oleh perbedaan pilihan politik dalam pemilihan Wali Kota Surabaya. Cak Ibin dan pengurus PCNU Surabaya memilih pasangan Eri Cahyadi-Arumji. “Ternyata menang,” kata seorang pengurus PCNU Kota Surabaya kepada BANGSAONLINE.com saat itu.

Namun dengan terpilihnya kembali duet Kiai Mas Sulaiman dan Cak Ibin ini banyak kiai berharap konflik yang dipicu pilwali itu diakhiri. “Semoga persoalan yang sempat terjadi gara-gara pilwali, antara PWNU Jatim dan PCNU Surabaya, segera teratasi. Kita sama-sama bertekad untuk menjadikan NU terbaik dalam segala kegiatan yang dirasakan manfaatnya oleh semua,” harap Kiai Imam Ghazali Said yang pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya. (tim)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO