Wali Kota Surabaya: Salat Tarawih di Masjid Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Wali Kota Surabaya: Salat Tarawih di Masjid Wajib Terapkan Protokol Kesehatan Eri Cahyadi Saat Pengukuhan Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Kota Surabaya di Graha Sawunggaling, Kantor Pemkot Surabaya, Minggu (11/4/2021).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tahun ini, bisa dilaksanakan di masjid atau tempat lain di luar rumah secara berjamaah. Namun, pelaksanaannya harus memenuhi sejumlah aturan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, menerbitkan beberapa SOP (Standar Operasional Prosedur) protokol kesehatan (prokes). Salah satu SOP ini mengatur tentang pelaksanaan Tarawih di masjid dan musala secara berjamaah.

Baca Juga: Harga Sembako Surabaya 23 Februari 2025: Cabai Naik, Minyak Goreng Premium Lebih Murah dari Curah

mempersilakan warga melaksanakan secara berjemaah di masjid atau musala. Tentunya harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti, wajib memakai masker, menjaga jarak dan membatasi jemaah maksimal 50 persen dari kapasitas masjid.

"Tetap dibuka Tarawih tapi dengan batasan, dengan protokol kesehatan. Dengan batasan (jamaah) 50 persen, menjaga jarak. Harus ada hand sanitizer, dan pengukur suhu tubuh," kata Eri usai acara pengukuhan Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia () se-Kota Surabaya di Graha Sawunggaling, Kantor , Minggu (11/4/2021).

Saat pengukuhan itu, Eri mengajak pengurus Kota Surabaya di 31 kecamatan untuk bersinergi bersama pemerintah dalam upaya memakmurkan masjid. Dia berharap, masjid tak hanya digunakan sebagai rumah ibadah. Tapi, dapat dimanfaatkan sebagai pusat-pusat peradaban untuk kemajuan Surabaya. Baik itu di bidang pendidikan, keagamaan, ekonomi, maupun kegiatan sosial lainnya.

Baca Juga: Info BMKG Hari ini Minggu 23 Februari 2025: Cuaca Jatim Masih Hujan Lebat, Surabaya Jam Berapa?

"Saya berharap, dengan adanya di Kota Surabaya yang sekarang sampai dengan (pengurus tingkat) kecamatan, masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah. Tapi dapat menggerakkan ekonomi, pendidikan, semuanya dari masjid," pesannya.

Dengan demikian, maka akan semakin banyak jamaah-jamaah yang datang ke masjid untuk memakmurkan. Apalagi umat muslim di seluruh dunia sebentar lagi menyambut datangnya bulan suci Ramadan. "Karena itu saya bilang sama Pak Arif Afandi (Ketua Surabaya), pengukuhan kecamatan (dilaksanakan) sebelum . Karena nanti setiap kecamatan pengurusnya itu yang bergerak ke masjid-masjid," tambah Eri.

Kolaborasi bersama itu dapat berdampak positif bagi masyarakat Surabaya, khususnya umat muslim. Untuk itu, Eri berpesan kepada pengurus di 31 kecamatan agar turut serta mengingatkan jemaah di masjid supaya disiplin protokol kesehatan.

Baca Juga: Kuatkan Organisasi, Fatayat NU Surabaya Lantik PAC dan Pimpinan Serentak

Sementara itu, Ketua Kota Surabaya, Arif Afandi menilai, bahwa Wali Kota memiliki kepedulian tinggi terhadap kemakmuran masjid. Hal itu pun selaras dengan tujuan Kota Surabaya. Yakni, menjadikan masjid tak hanya sebagai rumah ibadah, tapi juga sebagai penggerak kemajuan bagi seluruh warga Surabaya.

"Bagaimana kita menjadikan masjid itu sebagai pusat kemajuan peradaban. Apalagi kita hidup di Surabaya, kota besar ini. Karena itu terima kasih Pak Wali Kota, ini luar biasa," kata Arif.

Untuk itu, pihaknya menyatakan, siap mendukung pemkot dalam upaya memakmurkan masjid. Dia juga berharap, setiap masjid di Surabaya dapat menjadi tempat yang ramah dan nyaman bagi umat atau golongan-golongan lain.

Baca Juga: Kolaborasi dengan BRIN Sampoerna Academy Gelar STEAM Expo 2025: Inovasi Hijau, Solusi Masa Depan

"Kita siap bersama pemkot bagaimana membangun masjid sebagai tempat yang nyaman. Tidak menakutkan bagi-bagi golongan-golongan lain. Mudah-mudahan Surabaya dapat menjadi percontohan bagi di seluruh Indonesia," pungkasnya. (dra/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO