Doakan Menteri Sri Mulyani Bijak, Kiai di Jatim Istighatsah Sikapi RUU Pajak Sembako dan Pendidikan

Doakan Menteri Sri Mulyani Bijak, Kiai di Jatim Istighatsah Sikapi RUU Pajak Sembako dan Pendidikan Para kiai, habaib, dan pimpinan organisasi keagamaan saat doa bersama, istighatsah dan salat malam di ndalem Ning Imah di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Sabtu (12/7/2021) tadi malam. foto: mma/ BANGSAONLINE.com

Menurut dia, jika Menkeu akan memaksakan RUU itu, maka pasar-pasar tradisional dan ekonomi kelas bawah harus mendapat pengecualian. Tak boleh dibebani pajak. “Karena bebannya pasti pada pembeli. Sebab pedagang tak mau rugi,” katanya.

Kiai Asep lagi-lagi mengingatkan agar pemerintah hati-hati dan selektif. Menurut dia, jika RUU itu dipaksakan, harus ditujukan kepada kelompok kelas atas. “Kalau Indomaret dan Alfamart gak apa-apa. Tapi kalau pasar tradisional akan makin menyusahkan rakyat,” tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU asal Lewimunding Jawa Barat itu.

Kiai Asep mengakui, kebijakan model ini memang akan menguntungkan pasar tradisional. Masyarakat pembeli pasti berlomba-lomba beralih ke pasar tradisional. Tapi, menurut Kiai Asep, justru bagus.

“Gak apa-apa agar terjadi keseimbangan sehingga menghidupkan dan memperkuat ekonomi kelompok kelas menengah ke bawah. Ini justru bagus,” kata Kiai Asep. Sebab, selama ini, mereka terdesak para konglomerat yang mendirikan pusat-pusat ekonomi modern di berbagai tempat seperti Alfamart dan Indomart.

Begitu juga . Menurut Kiai Asep, harus ditujukan kepada lembaga pendidikan yang sudah kuat secara ekonomi. Ia mencontohkan lembaga pendidikan yang besar yang menarik uang pangkal ratusan juta. “Gak apa-apa kalau lembaga pendidikan yang menarik uang pangkal Rp 200 juta,” katanya.

Tapi kalau lembaga pendidikan belum maju harus mendapat pengecualian. Ia memberi contoh salah satu pendidikan yang dikelolanya secara gratis di Mojokerto. Yaitu Hikmatul Amanah. “Muridnya sekitar 1.000 orang. Tiap bulan saya torok sekitar Rp 200 juta. Apanya yang mau dipajaki,” katanya.

Menurut Kiai Asep, Hikmatul Amanah yang terletak di sebelah Kampus KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto itu semuanya gratis. “Full day school. Dapat makan, antar jemput gratis, dan SPP gratis,” kata kiai yang dikenal sukses mengelola berbagai lembaga pendidikan dan pesantren itu.

Karena itu – sekalagi lagi – ia mengingatkan agar hati-hati dan bijak. Kiai Asep lalu menyitir kaidah agama yang sering dikutip Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Yaitu tasharraful imam ‘alarra’iyah manutun bil mashlahah. “Kebijakan seorang pemimpin terhadap rakyatnya harus berorientasi pada kemaslahatan rakyat,” kata Kiai Asep. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kiai Asep Minta Pajak Sembako Ditujukan Masyarakat Kelas Atas':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO