PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dirut RSUD Bangil Dr. Arma Rosalina menjadikan kasus hasil swab ganda yang dialami pasien atas nama Hj. Syarifah Torayyah (54), warga Kiduldalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, sebagai pelajaran berharga. Termasuk bagi jajaran manajemen rumah sakit, agar terus melakukan perbaikan supaya kasus yang sama tidak terulang kembali.
Arma Rosalina sendiri sangat mengapresiasi kritik dan masukan masyarakat maupun kalangan perlemen atas kesalahan yang tidak disengaja oleh petugas jaga dengan mengeluarkan hasil swab ganda tersebut.
Baca Juga: Upaya Tingkatkan Angka Harapan Hidup, RSUD Bangil Tambah Ruang Medis Anak
"Ya gimana lagi, yang terpenting sekarang pihak pasien selamat," jawabnya singkat usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV.
Ketika disinggung terkait saran dewan yang meminta RSUD Bangil menambah petugas swab, Arma Rosalina menegaskan pihaknya belum ada rencana ke sana. "Apa sampean mau jadi petugasnya," cetusnya kepada wartawan BANGSAONLINE.com.
Diberitakan sebelumnya, keluarga pasien atas nama Hj. Syarifah Torayyah mendatangi RSUD Bangil lantaran rumahnya didatangi Satgas Covid-19 pada 23 Juni lalu. Saat itu petugas membawa hasil Swab PCR dari RSUD Bangil dengan hasil positif. Padahal pasien sebelumnya sudah mendapatkan hasil swab dengan status negatif Covid-19 saat melakukan pemeriksaan di RSUD Bangil. Hj. Syarifah Torayyah diketahui menjalani tes swab pada 15 Juni lalu, sedangkan hasilnya keluar pada 16 Juni.
Baca Juga: Perawatan Akses Jalan ke RSUD Bangil Gunakan Anggaran Internal
Pihak RSUD Bangil mengakui adanya kesalahan petugas hingga muncul hasil tes ganda. Hal itu disebabkan human error, di mana petugas swab salah memasang barcode milik Syarifah Torayyah dengan sampel milik orang lain. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News