PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan program UHC (universal health coverage) di RSUD Bangil berdampak positif dengan tingginya pasien/masyarakat untuk mendapatkan pelayanan gratis.
Seiring dengan tingginya pasien yang berobat di rumah sakit pelat merah tersebut, manajemen dituntut melakukan langkah konkret dalam perbaikan pelayanan dan sarana gedung, maupun penambahan SDM.
Baca Juga: Warga Komplain Limbah PT Cargill, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Desak Pertanggungjawaban
Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Sobih Asrori. Ia mengakui sejak program UHC dilaksanakan 8 bulan lalu, respons masyarakat sangat baik. Mereka berbondong-bondong untuk berobat gratis ke RSUD Bangil. Dampak membeludaknya pasien, kadang ada pasien yang tidak kebagian kamar.
"Kalau pelayanan, kami kira sudah bagus, yang perlu dilakukan adalah penambahan sarana gedung baru untuk peningkatan pelayanan," jelasnya.
Politikus PKB ini mengatakan dirinya sudah melakukan sampling kepada masyarakat dan teman-teman LSM terkait pelayanan RSUD Bangil di bawah Dirut Arma Roosalina.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
"Rata-rata mereka memberikan respons bagus dibandingkan dengan pimpinan sebelumnya. Dan yang paling penting lagi, manajemen RSUD Bangil tidak alergi dengan kritikan konstruktif peningkatan pelayanan," ujarnya.
Diketahui untuk menambah sarana-prasarana di RSUD Bangil, Pemkab Pasuruan pada tahun 2023 membangun drop zone IGD berserta jalur ambulans yang dikerjakan oleh CV Dinda Karya dengan nilai kontrak Rp7,644 miliar.
Proyek tersebut sudah berjalan 10 minggu dengan realiasasi 28,75%. Di sisi barat juga dibangun gedung farmasi dengan nilai Rp12,826 miliar yang dikerjakan oleh CV Anugrah. (bib/par/rev)
Baca Juga: Anggota Dewan ini Sebut Hortikultura Kabupaten Pasuruan Tak Kalah dengan Daerah Lain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News