BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Peduli pada kebutuhan desa, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) memperbaiki terumbu karang yang rusak bertahun-tahun di pesisir Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.
Perbaikan terumbu karang ini sekaligus menjadi upaya PHE WMO dan nelayan setempat untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan menciptakan wisata desa.
Baca Juga: Tuntutan Warga Batah Barat Bangkalan saat Datangi Inspektorat
Iwan Ridwan Faizal, Manager Relations Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mengatakan, ke depan pihaknya akan mengembangkan eco eduwisata di pesisir utara Bangkalan dengan menonjolkan masing-masing potensi desa.
"Ke depannya, kami akan melakukan pemetaan pada potensi desa. Memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan masyarakat. Serta berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun masyarakat setempat," ujar Iwan Ridwan dalam rilisnya, Sabtu (28/8/2021).
Sementara itu, Mohammad Sahril, Ketua Pokdarwis Payung Kuning Labuhan, mengaku jika hutan mangrove seluas 17,5 hektare di Desa Labuhan saat ini kondisinya rusak parah. Hanya 0,6 Ha dalam kondisi baik.
Baca Juga: SKK Migas-PHE WMO Gelontorkan 1.000 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Bangkalan
Rusaknya terumbu karang disebabkan penggunaan alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan. Sejak tahun 2017, Pokdarwis Payung Kuning menanam 877 fragmen karang yang berada di dua titik transplantasi, yakni di Pulau Ajaib dengan kedalaman lima meter dan Taman Wisata Laut Terumbu Karang.
"Selain berfungsi sebagai rumah ikan, terumbu karang itu dimanfaatkan nelayan untuk mencari cumi-cumi. Apalagi dengan adanya terumbu karang, desa kami bisa menjadi desa wisata edukasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat," pungkas dia. (ida/uzi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News