Beras Habis, Pria di Jombang Malah Cekik dan Seret Istrinya Sendiri

JOMBANG (BangsaOnline) - Nasib apes menimpa Zulaikah (48), warga Dusun/Desa Bandung, Kecamatan Diwek. Korban dicekik dan diseret oleh Wiyanto (50), yang tak lain suaminya sendiri. Pemicunya Wijanto meminta uang kepada korban dengan alasan untuk membeli beras.

Ironisnya, aksi kekerasan dalam rumah tangga () yang dilakukan Wijanto di tempat kerja sang istri, yakni di sebuah dealer sepeda motor.

Baca Juga: Kasus KDRT Pemilik Perusahaan Picu Aksi Demo Buruh di Pasuruan

"Kami sudah menerima laporan dari korban. Saat ini kasusnya ditangani unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satreskrim," ujar Kasubbag Humas Polres Jombang, AKP Lely Bahtiar, Jumat (13/3).

Lely menjelaskan, aksi kekerasan yang menimpa korban terjadi Senin lalu sekitar pukul 12.00 WIB. Awalnya, korban tengah menjalankan aktifitas kerjanya di diler motor yang tak jauh dari rumahnya. Sejurus kemudian, sang suami datang ke kantor untuk menemui. Tanpa banyak kata, Wijanto meminta kepada korban agar membelikan beras untuk keperluan sehari-hari. Alasannya, ketika hendak menanak nasi, sang suami mendapati persediaan beras di rumah telah habis.

Mendengar permintaan tersebut, Zulaikah menyarankan agar sang suami membeli sendiri. Pasalnya, saat itu korban memang benar-benar sibuk bekerja. Jawaban itu membuat sang suami terpantik emosi. Dia langsung mengancam akan menjual salah satu barang yang ada di rumah. Bahkan, sang suami juga mengancam akan mengacau pekerjaan korban kalau permintaannya tak segera dituruti.

Baca Juga: WNA yang Aniaya Istrinya di Pasuruan Ditangkap, Kuasa Hukum Korban Duga Ada Sekongkol dengan Polisi

Wijanto marah-marah, namun Zulaikah berusaha meredam. Namun bukannya mereda, sang suami malah semakin emosi. Pelaku kemudian mencekik leher sang istri. Merasa terancam, korban melawan. Nah, hal itulah yang membuat Wijanto semakin kalap. Dia langsung memukul lengan kanan istrinya hingga tersungkur. Setelah itu, Zulaikah diseret hingga ke ruang tamu diler. Puas melampiaskan emosinya, korban langsung pergi.

"Usai peristiwa itu, korban yang kesakitan tak terima dan melaporkannya ke polisi. Korban sudah diminta keterangan dan telah divisum. Selanjutnya, kita memanggil terlapor dan juga saksi-saksi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO