Dialog Seputar Hari Santri, Sekjen Baguss: Berawal dari Tebuireng untuk Indonesia

Dialog Seputar Hari Santri, Sekjen Baguss: Berawal dari Tebuireng untuk Indonesia Gus Fahmi dan KH. Fawaid saat diskusi di Ponpes Al-Aula, Kombangan, Bangkalan.

PASURUAN, BANGSAOLINE.com - KH Fahmi Amrulloh () dan KH Fawaid menggelar diaog seputar () dan kepedulian pada jam'iyah di Ponpes Al-Aula, Kombangan, Bangkalan, Kamis (7/8).

Dalam dialog itu, membahas peranan santri bersama nahdliyin dalam berjuang memerdekakan Indonesia, yang diawali perang Arek-Arek Suroboyo, hingga akhirnya muncul Fatwa Resolusi Jihad oleh Hadratussyeikh KH. Hasyim 'Asy'ari dan para ulama se-Jawa Madura.

"Kini sangat perlu sebuah ide Resolusi Jihad Jilid Dua, meski bukan perang melawan Tentara Belanda. Jihad kali ini untuk menguatkan NKRI dan membela rakyat jelata, itu sama perjuangan juga," ujar , Ketua Umum Barisan Gus dan Santri ().

Karena itu, berpesan kepada para alumni pesantren khususnya kepada Alumni , agar segera berkonsolidasi, merapatkan barisan untuk merefresh kembali marwah resolusi jihad. Sebab perjuangan santri itu tidak boleh berhenti sampai di sini, justru harus bekerja keras untuk berkontribusi dengan berbagai metodologi dan multistrategi.

Menurutnya, santri harus berkiprah di semua bidang, mulai politik, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

"Teladan para pendahulu harus menjadi pegangan sampai mati. Contoh Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Wahid Hasyim, bahkan Gus Dur Presiden RI," paparnya.

Ia berharap kalangan santri bisa mengambil teladan para pengasuh pesantren, kiai, ustadz, bahkan para murabbi, agar dijadikan rujukan dan andalan dalam perjuangan para Alumni .

Sedangkan Sekertaris Jenderal , Mohamad Yusuf Hidayat atau Cak Yusup mengajak kepada Alumni supaya menguatkan lagi silaturahim dengan cara menggelar pertemuan usai pandemi.

"Berawal dari untuk Indonesia. Kesuksesan perjuangan arek-arek Suroboyo tidak lepas dari peranan ," jelasnya.

Menurutnya, Alumni akan menginisiasi pertemuan dengan mengudang para kiai, akademisi, seniman, dan politikus. Tujuannya, merumuskan ide-ide esensial demi melanjutkan perjuangan dan pemikiran KH. Hasyim Asy'ari, pendiri NU.

"Bahkan jika bisa undang semua ormas dan semua partai. Dudukkan mereka untuk melanjutkan perjuangan Kiai Hasyim As'ari, bagaimana menjadikan Indonesia sejahtera dan damai. Damaikan mereka yang sedang berseteru, bahkan jika bisa ketemu Pak Jokowi," pungkas Yusuf. (afa/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO