KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Kalimat bijak itu cocok untuk menggambarkan Christiani Budi Lestari (50) seorang guru kelas 1 SDN Mojoroto 6. Setelah gagal 5 kali mengikuti tes CPNS dan 1 kali tes P3K, guru yang karib disapa Bu Tari ini akhirnya berhasil lolos rekrutmen P3K tahun ini.
Ia mengaku sempat putus asa setelah gagal lolos seleksi P3K pada tahun 2019. Saat itu nilainya hanya terpaut 1 poin dari passing grade. Bahkan dia pesimis bisa lolos rekrutmen P3K tahun ini, hingga berencana berhenti mengajar, mengingat usianya tak muda lagi.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Saya membuka usaha kecil-kecilan di depan rumah untuk ancang-ancang jika tidak lolos," katanya.
Namun, ternyata dirinya lolos dengan nilai 200 poin, ditambah dengan afirmasi menjadi 325 poin. Kini, Tari sedang bersiap untuk pemberkasan P3K.
Meskipun banyak duka juga yang dilalui selama 18 tahun mejadi guru honorer, Tari tetap berterima kasih pada Pemerintah Kota Kediri yang telah peduli dengan memberikan insentif. Ditambang tunjangan fungsional dari provinsi.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Serahkan 263 SK PPPK Formasi 2023
"Semoga ke depannya Pemkot Kediri tetap memberikan kebijakan yang terbaik untuk kesejahteraan para guru," harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan apresiasi dan bersyukur karena di Kota Kediri banyak tenaga pendidik yang dengan tulus mengabdi untuk membantu mencerdaskan anak-anak.
"Tidak ada hal yang lebih penting dari pendidikan yang layak bagi anak-anak kita. Maka dari itu, selain adanya tes CPNS maupun P3K yang diadakan pemerintah, Pemkot Kediri akan terus mengupayakan kesejahteraan guru honorer," ujarnya. (uji/mar)
Baca Juga: 263 Calon PPPK Teken Perjanjian Kerja, Pemkot Kediri Ingin Dedikasi dan Kinerja Lebih Baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News