Gelar Profesor HC Dipersoalkan, Dahlan Iskan: Saya Tamatan Aliyah, Lebih Bangga Gelar CEO

Gelar Profesor HC Dipersoalkan, Dahlan Iskan: Saya Tamatan Aliyah, Lebih Bangga Gelar CEO Dahlan Iskan

Rasanya, saat menjadi promotor saya itu beliau dalam posisi sebagai sekjen itu.

Sejak hari itu sebenarnya saya mendapat gelar itu. Tapi sejak itu pula saya tidak pernah menggunakannya.

Saya tahu: itu gelar kehormatan. Bukan gelar doktor sungguhan –yang diperoleh lewat kerja penelitian serius yang metodologis sistematis.

Saya memang seide dengan Prof Nur Syam: moderat dalam beragama. Dan ternyata beliau punya rumah di dekat rumah saya. Satu kompleks: Sakura Regency. Berarti satu kompleks juga dengan KSAL Laksamana Yudo Margono –hanya selisih dua rumah dari saya.

Profesor (sungguhan) Nur Syam sudah bukan pejabat tinggi lagi. Tapi produktivitasnya kian tinggi. Terutama dalam menulis buku. Kemarin, saya dikirimi buku beliau yang baru lagi: Perjalanan Etnografis Spiritual. Bahkan beliau mendirikan kelompok studi Islam moderat: Nursyam Center dan School of Friendly Leadership.

Saya tahu: banyak pihak di luar saya yang mencantumkan gelar itu di depan nama saya. Sebagian bisa saya cegah. Sebagian lagi tidak.

Pun ketika saya mendapat gelar doktor HC dari sebuah universitas Katolik di Manila, Filipina. Dengan upacara yang anggun di kampus itu. Saya jadi tahu begitulah tata cara di sana.

Saya juga tidak pernah menggunakannya.

Apalagi sekarang saya sudah 70 tahun. Juga tidak lagi punya kartu nama.

Tapi sesekali ingin juga saya menulis naskah di Disway ini dengan judul John & John, oleh Prof HC Dr HC Dahlan Iskan. Sekadar memancing emosi Pry hahaha. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Artikel Berjudul Jembatan Merah

Idub Marto

Di Indonesia, perlu dibuatkan jembatan hati, supaya cebong dan kampret bisa bersilaturahmi, tidak berantem terus.

Disway 17087417

Bah iklan apakah yang yelip di blog ini? Dari Malam Sampai Pagi (saya kira iklan trasportasi) lah dalah pas di klik... Iklan burung (burungku kuat bergoyang sampai pagi).. Bah burung sekrng bisa goyang juga ya ga cuma nyanyi.. Mungkin besok bisa di ulas bah burung jenis apakah itu? Wkwk

Kined Kined

Asal jangan kayak tetangga saya lay. Ditanya petugas pake bahasa inggris: Sex? Dijawab: 3 times a day. Dijelasin sama petugasnya: No, I mean male or female? Dijawab: Male, Female, sometimes animals. Petugasnya kaget: Isn't that hostile? Dijawab tetangga: Horse style, Doggy Style, any style. Petugasnya mau pingsan bilang: Dear God! Tetangga saya jawab: No deer. Deer runs too fast

Isi jenis kelamin gak boleh pake foto toh lay? Kan lumayan bisa dizoom dan dicetak 4x6 atau postcard.

N. Ikawidjaja

Saran saja. Untuk semua rekan. kolega komentator dan pembaca setia Di's Way. Adalah baik, menjamin kualitas dan akuntabilitas komentator sebaiknya pencantuman nama komentator dengan nama sesuai KTP bukan dengan nama samaran, alias, bala-abal dan sumir. Kualitas komentar bukan dari isinya saja namun juga akuntabiloitas dan keberanian mencantumkan nama asli sesuai KTP. Bravo, bro....

WIRA

Abah, bila Presiden Biden dikenal sebagai jago lobi, maka Biden adalah jembatan itu sendiri yang menghubungkan rencananya dengan Kongres. Walaupun mestinya jembatan tersebut tak perlu berwarna merah, seperti di sini.

Amat

Alhamdulillah. Senang hari ini. Selain nama Pak Mirza, nama saya juga disebut dalam tulisan Abah. "Itu, sebenarnya, bukan jembatan yang penting-penting amat." Tuh, kan, nama saya disebut. Meski penting-penting amat, bukan amat penting. Yang penting, amat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO