MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah petani di Lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, Mojokerto, mengeluh. Itu lantaran saluran irigasi wilayah yang terletak di Kecamatan Prajurit Kulon tengah dibangun. Karena tak juga naik tanam, warga wadul dewan di daerah pemilihan (dapil) setempat.
"Saluran irigasi di lingkungan kami tengah diganti beton (u-ditch). Sementara posisi air berada 50 cm lebih rendah dibandingkan letak sawah kami, beda dengan sebelum dibangun air bisa dengan mudah dapat masuk ke sawah kami. Padahal warga saat ini sangat membutuhkan air untuk bercocok tanam," keluh Totok, Kelompok Tani Mulyo 1 Kemasan kepada Nuryono Sugiraharjo, Anggota DPRD Kota Mojokerto dapil setempat, Jumat (19/11) siang.
Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan
Saat ini, posisi air irigasi tengah turun. Karenanya warga meminta pemda menyelesaikan persoalan ini. Menurut Totok, areal lahan yang terdampak normalisasi irigasi mencapai sekitar 10 hektare.
"Luasnya sekitar 10 hektar terdiri dari 47 bidang sawah," urainya.
Pada saat yang sama, Ketua RW 2 Lingkungan Kemasan, Anang Pribadi juga menyampaikan sejumlah keluhan. Di antaranya adalah padamnya PJU di tempat tersebut beberapa waktu terakhir. Juga keberadaan material bangunan di bahu jalan yang menimbulkan kerawanan berlalu lintas. Ia juga meminta agar rekanan pelaksana yakni CV Nahila Cipta Perdana bertanggung jawab membangun kembali pos kamling dan pos pertanian yang dirobohkan akibat proyek tersebut.
Baca Juga: Pasangan Mubarok Siap Atasi Problem Masyarakat Menengah ke Bawah
"Pos kamling dan pos pertanian banyak yang dibongkar. Itu tidak pernah dibahas keberadaannya nanti seperti apa. Termasuk material bangunan yang membuat rawan jalan ini termasuk matinya PJU (Penerangan Jalan Umum)," Imbuhnya.
Menanggapi keluhan ini, Nuryono Sugiraharjo berjanji akan menyampaikan keluhan warga tersebut ke instansi terkait.
"Saya akan menjembatani aspirasi dari warga untuk disampaikan kepada pemerintah. Kita mendesak adanya tindakan terukur baik untuk jangka pendek dan jangka panjangnya," janji wakil rakyat yang akrab dipanggil Bejo ini.
Baca Juga: DPUPR Mojokerto Garap Rekonstruksi Dua Ruas Jalan
Ia berharap agar pemerintah tidak memikirkan pelebaran jalan saja. "Aspek yang ditimbulkan saya kira harus dipikirkan. Perencanaan setiap proyek tentu harus matang," tuturnya.
Politikus Demokrat ini juga mengaku telah menyampaikan padamnya PJU ke dinas perhubungan. Dan ini telah mendapatkan respons positif. "Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum untuk masalah irigasi ini," janjinya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Endah Supriyani berharap semua pihak menahan diri.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan Mojokerto Rehab Ruang Kelas SDN Jeruk Seger
"Kami berharap warga bersabar. Termasuk soal irigasi, itu kan belum rampung. Saluran irigasi sepanjang 800 meter di jalan Kemasan itu nanti disiapkan 6 skat balok. Nanti kita operasikan kalau selesai, sabar dulu ya," cetus dia.
Endah mengungkapkan bahwa skat balok yang digunakan untuk membendung air tersebut sudah ada digambar perencanaan. Ia mengungkapkan skat tersebut bekerja untuk membendung air sehingga nantinya air akan dapat dengan mudah mengalirkan ke lahan pertanian warga.
Menyinggung soal posisi air yang cenderung dalam saat ini karena faktor sedimentasi, menurutnya hal itu justru karena belum terisi sedimen. "Nanti kalau sudah ada walet atau sedimennya, pasti posisi air akan naik. Dan saat ini kita belum membuka dam air sepenuhnya sehingga posisi airnya ada di bawah," katanya.
Baca Juga: Tujuan Pemkot Mojokerto Tingkatkan Kualitas Jalan
Soal keberadaan material jalan, Endah mengungkapkan jika pihaknya akan meminta pemborong memindahkan material yang di bahu jalan. Sehingga tidak menganggu lalu lintas.
Jalan Raya Kemasan kini tengah di lebarkan. Pelebaran jalan dengan memanfaatkan saluran irigasi tersebut menelan anggaran sebesar Rp 3.793.302.556. Pelaksananya adalah CV Nahila Cipta Perdana. (yep/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News