SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kondisi over kapasitas di Lapas I Surabaya Kanwil Kemenkumham Jatim harus disikapi dengan cara-cara kreatif. Termasuk dalam menerapkan pembinaan kerohanian kepada warga binaan.
Lapas yang terletak di Kecamatan Porong itu mengadakan pengajian rutin di blok hunian lewat program ngaji dan solat bersama (ngaso).
Baca Juga: Kadivpas Beri Atensi Khusus di Pelayanan Makanan, Targetkan Lapas Surabaya Punya Dapur Sehat
“Program ini dibuat di blok hunian karena masjid lapas tidak cukup menampung seluruh WBP,” ujar Kepala Lapas I Surabaya Gun Gun Gunawan, Sabtu (20/11).
Sebenarnya, Lapas Kelas I Surabaya sudah menggiatkan salat 5 waktu bersama di masjid lapas. Namun, pihaknya memberikan tambahan asupan rohani lewat program ngaso ini. “Ngaso ini rutin kita gelar dari blok satu ke blok yang lain pada malam Kamis-Jumat,” tutur Gun Gun.
Selain sebagai sarana ibadah, forum keagamaan ini menjadi media untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga binaan sekaligus petugas. Maklum, masyarakat Jawa Timur selama ini memang erat dengan budaya tahlil maupun doa bersama.
Baca Juga: 2 Napiter Lapas Surabaya Jalani Pembebasan Bersyarat
Kegiatannya pun disamakan dengan kegiatan tahlil di desa-desa. Mulai dari tawasul pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan pembacaan istighosah yang dipimpin salah satu ustadz yang bertugas di Masjid Nurul Fuad Lapas Surabaya.
“Jadi kita buat semirip mungkin dengan budaya yang ada di masyarakat, biar mereka merasa sedang bermasyarakat juga,” urainya.
Pada Jumat malam (19/11), Ngaso bertempat di blok C yang diikuti sebanyak 45 warga binaan. Mereka terlihat khusyuk dalam membaca tiap kalimat-kalimat doa. Usai kegiatan, petugas juga memberikan informasi tentang peraturan dan perkembangan proses pembinaan bagi warga binaan.
Baca Juga: Susun Naskah Akademik RUU TSP, Kanwil Kemenkumham Jatim dan Ditjen AHU Survei ke Lapas Surabaya
"Kami berharap warga binaan bisa semakin tenang, sehingga kondisi lapas juga tetap aman," pungkasnya. (cat/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News