LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - DPRD Kabupaten Lamongan kecewa terhadap pemerintah daerah setempat yang hingga kini belum bersikap dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng dan kedelai di pasaran.
"Saya sangat prihatin dengan kondisi masyarakat yang sedang menghadapi ketidakpastian penyelesaian kelangkaan minyak goreng dan kedelai. Apalagi tidak ada upaya dari pemerintah untuk melakukan operasi pasar," kata Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan, Anshori, Kamis (24/2).
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Politikus Partai Gerindra itu mengaku kasihan dengan masyarakat yang terus mendapatkan masalah akibat kebijakan pemerintah pusat yang merugikan rakyat, khususnya mereka dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
"Kondisi tidak pasti ini harus segera diakhiri, jangan sampai rakyat semakin menderita akibat pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir, ditambah masalah kelangkaan minyak goreng dan kedelai yang tidak ada penyelesaian," paparnya.
Anshori mendapat keluhan dari masyarakat yang sulit mendapatkan stok minyak goreng. Bahkan, stok tempe dan tahu juga mulai susah didapatkan di pasaran, alias mulai langka.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
"Kami menagih janji Pemkab Lamongan yang berjanji akan melakukan operasi pasar. Namun sampai saat ini janji tersebut dilaksanakan. Kami meminta segera dilaksanakan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Moh Zamroni, membenarkan bahwa sampai saat ini stok minyak goreng dan kedelai di wilayahnya belum stabil. Disperindag Lamongan juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.
"Belum. Sampai saat ini masih belum stabil. Karena pasokan dari produsen dan distributor masih belum lancar. Sesuai dengan hasil rapat dengan Satgas pangan kemaren. Pemerintah Provinsi dan Pemkab diminta mengawal langsung, dengan melihat ketersedian di seluruh pasar masing-masing untuk dilaporkan ke satgas pangan Provinsi untuk evaluasinya," urai Zamroni.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Ia menegaskan, pihaknya setiap hari melakukan pemantauan di pasar guna mengetahui secara pasti perkembangan di lapangan. Menurut dia, stok yang ada minim dan belum memenuhi kebutuhan para pedagang.
Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Lamongan, Suhartono, menyebut stok kedelai kini masih terkendali dan pasokan yang tidak stabil hanya minyak goreng.
"Kedelai di Lamongan masih normal. Minyak goreng belum stabil, per hari ini stok minyak goreng curah harga Rp18 ribu kosong, minyak goreng kemasan masih ada stok 0,49 ton dengan harga Rp21 ribu," kata Suhartono. (qom/mar)
Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News