BOJONEGORO (BANGSAONLINE.com) – Jembatan layang (fly over) di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Bojonegoro mulai difungsikan. Jembatan itu merupakan jalan utama menuju ke lokasi lapangan minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu.
Flay over itu berada di atas rel kereta api Bojonegoro-Cepu. Sementara itu, jalan utama sebelumnya yang melintasi rel kereta api di Dusun Tenggor, Desa Sudu, Kecamatan Gayam, kini telah ditutup.
Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian
Community Affairs and Manager PT Tripatra, Budi Karyawan mengatakan, jalan sementara menuju ke lokasi Blok Cepu yang melewati perlintasan rel ganda kereta api di Dusun Tenggor memang telah ditutup. Sebab, kata dia, kontrak pemakaian perlintasan kereta api untuk akses keluar masuk kendaraan proyek Banyu Urip itu telah berakhir.
“Kontraknya berakhir awal April 2015 lalu,” ujarnya, Kamis (16/4).
Budi menjelaskan, sebelumnya kontrak antara Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) selaku pengelola lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berlangsung selama tiga tahun mulai 2012 hingga April 2015. Namun, terkait berapa nilai sewa tersebut ia mengaku tak tahu karena yang menyewa pihak EMCL.
Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik
"Sesuai perjanjian di awal, begitu selesai langsung dibongkar, sedangkan tanah uruk yang sebelumnya dipakai untuk akses jalan dikembalikan seperti sedia kala," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News