SIDOARJO (BANGSAONLINE.com) - Coorporate Kesekretariatan Pertagas Jakarta, Adiyatma mengaku sangat menyayangkan pengerusakan pagar pintu gerbang dan papan nama oleh warga Desa Permisan Kecamatan Jabon saat unjuk rasa yang menutut kompensasi atas penanaman pipa gas oleh PT. Pertagas. Sebab, PT Pertagas ORF Porong merupakan salah satu obyek vital nasional.
“Selain itu, tuntutan warga tidak masuk akal karena yang terdampak atas penanaman pipa tersebut hanya tujuh kepala keluarga saja.Tuntutan beberapa dari warga sudah kami sepakati. Namun nanti kami akan melakukan pertemuan lanjutan dengan beberapa perwakilan dari warga,” ujarnya.
Baca Juga: Tuli Mengaji, Inovasi Pelatihan Mengaji Kotugres dengan Metode Amakasa
Sementara itu, ratusan anggota polisi dari Polsek Jabon, Dalmas Polres Sidoarjo dan Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan ketat di akses jalan masuk PT. Pertamina Gas Area Jawa bagian Timur Stasiun ORF Porong, Kamis (16/04) pasca unjuk rasa oleh warga Desa Permisan Kecamatan Jabon yang menutut kompensasi atas penanaman pipa gas oleh PT. Pertagas.
“Sudah kami turunkan personil dari Polsek Jabon, satu kompi anggota Brimob dan puluhan personil Dalmas Polres Sidoarjo untuk melakukan penjagaan sebagai antisipasi unjuk rasa susulan oleh warga,” kata Kapolsek Jabon AKP Mukari.
Sementara itu, Komandan Brimob Porong AKP Dadang mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal sampai tuntas peristiwa aksi unjuk rasa oleh warga Desa Permisan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Polres Bojonegoro Siap Lakukan Pengamanan dan Pengawasan Pipa Pertagas
”Kami akan terus berjaga disini dan mengawal sampai tuntas sesuai perintah Kapolres Sidoarjo,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Permisan, Kecamatan Jabon menolak penanaman pipa gas oleh PT. Pertagas sebelum tuntutan warga berupa permintaan dana kompensasi sebesar Rp 300 ribu per KK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News