SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Resepsi Milad ke-90 Pemuda Muhammadiyah dan Milad ke-58 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bertema "Sinergi Membangun Bangsa" digelar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Minggu (5/6/2022).
Acara resepsi milad tersebut diharapkan menjadi momentum dan wujud perluasan dakwah Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo, Adit Hananta Utama menjelaskan peringatan momen milad ini dilakukan dengan berbagai rangkaian acara.
Mulai dari pembagian zakat produktif untuk kader Muhammadiyah yang memulai karirnya sebagai pelaku UMKM, hingga mengajak kader untuk berkompetisi di ajang futsal, badminton dan memancing.
"Berdakwah hanya di mimbar masjid saja tidak cukup. Kita butuh ruang konsolidasi yang lebih luas untuk menghimpun kader di Sidoarjo," tandas Adit.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Ditambahkan Adit, perayaan milad Pemuda Muhammadiyah yang digabungkan dengan milad IMM ini juga sebagai bentuk sinergitas dan kaderisasi yang linier.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sidoarjo, Zainul Muslimin menyoroti peluang Kader Muhammadiyah untuk mengembangkan diri di bidang ekonomi.
Pasalnya perekonomian Muhammadiyah terbilang cukup besar dan era digital akan memudahkan berbagai kalangan mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
"Beberapa tahun belakangan, sebelum di Muhammadiyah, sudah diarahkan agar anak muda bisa terjun ke bidang bisnis. Apalagi Muhammadiyah memiliki omset besar di bidang sosiopreneur melalui Lazizmu," cetusnya.
Ia pun mencontohkan perputaran uang di Muhammadiyah bisa mencapai 10 persen dari APBD Jatim. Artinya ada peluang sangat besar di bidang ekonomi yang selama ini ditinggalkan. "Kalau mau menguasai ekonomi, mari kita terjun ke berbagai lini bisnis. Siapapun bisa terjun ke bidang ini," tandasnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir secara daring, dalam sambutannya menyatakan, berdasarkan tema resepsi yaitu "Sinergi Membangun Bangsa", kata sinergi memang lazim digunakan tetapi pelaksanaannya tidak semudah itu. Apalagi jika sinergi juga harus dilakukan antar organisasi.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
"Karena proses demokrasi dan pendewasaan dalam meningkatnya pengetahuan dan intelektualitas dalam berorganisasi," tegasnya.
Menurut Emil, sinergi selama ini dilakukan untuk mengatasi perbedaan yang sudah hakiki, seperti agama, suku, agama dan daerah.
"Bukan hanya perbedaan hakiki, ada juga perbedaan yang muncul dari pilihan kita. Namun harus dipegang teguh pada pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia," tandas Wagub Emil. (sta/ari)
Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News