SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Raut wajah Sudarwati (60) tampak semringah saat ditemui BANGSAONLINE.com di rumahnya yang sedang dibangun di Desa Wadungasri, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jumat (5/8/2022) kemarin.
Janda dengan 4 orang anak itu mendapat bantuan rumah layak huni dari Dhibra (Dhilaal Berkat Rahmat Alloh) Shiddiqiyyah Perwakilan Sidoarjo.
Baca Juga: Dibangun Selama 30 Hari, Rumah Syukur Persembahan Opshid Ngawi Diserahkan ke Penerima
Kepada BANGSAONLINE.com, ia mengaku tak menyangka bisa mendapat bantuan rumah layak huni dari Dhibra Perwakilan Sidoarjo, salah satu organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah yang bergerak di bidang sosial. Sebab, rumah yang ia tempati sebelumnya memang tidak layak huni.
“Awalnya nggak tahu (dapat bantuan rumah layak huni). Tanggal 20 Juni tiba-tiba didatangi ibu-ibu liat rumah saya, sore. Terus paginya didatangi Pak RT. Terus hari Sabtu, Bapak Heri sama Pak Tomo (Pengurus DPD Organisasi Shiddiqiyyah) dan Mas Arip gantian datang ke rumah, terus diukur-ukur gitu rumahnya,” ujar Sudarwati.
(Sudarwati, penerima bantuan rumah layak huni)
Baca Juga: Pemuda Shiddiqiyyah Bangun Rumah Syukur Layak Huni untuk Warga Ngawi
Ia sebelumnya memang tidak diberitahu jika bakal mendapat bantuan rumah layak huni dari Dhibra Shiddiqiyyah Perwakilan Sidoarjo. “Tahunya tiba-tiba (rumah saya) dibongkar. Terus saya tanya ‘mau diapain kok dibongkar-bongkar?’. Terus kata Pak Tomo ternyata saya dapat rezeki rumah layak huni,” ucap perempuan yang sehari-harinya berjualan makanan tersebut.
Karena itu, Sudarwati sangat berterima kasih kepada Shiddiqiyyah. “Semoga rezekinya Pondok Shiddiqiyyah ditambah oleh Allah yang maha kuasa,” tukasnya.
Sementara Abdullah, Ketua Dhibra Shiddiqiyyah Perwakilan Sidoarjo, mengatakan ini merupakan rumah layak huni ke-34 yang dibangun Dhibra Shiddiqiyyah Perwakilan Sidoarjo.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-95, Opshid FKYME DPD Madiun Serahkan Rumah Syukur
Ia mengungkapkan, tujuan dari program bernama Rumah Syukur Layak Huni tersebut dalam rangka mensyukuri nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
“Jadi ini program rutin, tiap tahun ada. Untuk Sidoarjo mulai bangun (rumah layak huni) dari tahun 2004. Paling banyak di Kecamatan Waru sebanyak 4 unit,” ungkapnya.
Untuk biaya pembangunan, Abdullah menyebut mencapai Rp100 juta lebih. “Anggaran yang kita keluarkan di luar tenaga relawan sekitar Rp80-90 juta, itu untuk material saja,” ujarnya seraya menambahkan bahwa anggaran tersebut berasal dari swadaya warga Shiddiqiyyah.
Baca Juga: Opshid Ngawi Serahkan Satu Rumah Syukur pada Warga Desa Pleset
(Abdullah, Ketua Dhibra Shiddiqiyyah Perwakilan Sidoarjo)
Menurutnya, bantuan rumah layak huni itu dibangun dari nol. Bangunan yang lama dibongkar terlebih dahulu, kemudian dibangun lagi dari awal. “Targetnya selesai sebelum 18 Agustus, kemudian diserahkan kepada penerima,” katanya.
Adapun proses penentuan penerima bantuan rumah layak huni, berdasarkan usulan dari pengurus Dhibra, yang kemudian ditindaklanjuti dengan survei. “Dilihat kondisi ekonominya, keadaan fisik rumahnya, setelah itu dimasukkan dalam forum untuk menjadi pertimbangan. Jadi usulan dari DPC-DPC (Orshid),” pungkasnya.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Organisasi Pemuda Shiddiqiyah Bangun Rumah untuk Warga Desa Pleset Ngawi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News