MOJOKERTO (bangsaonline) - Meski menuai peringatan dari Dewan, Walikota Mojokerto Masud Yunus tampaknya akan bersikukuh membeli alat pembersih sampah senilai Rp 1,7 miliar buatan Denmark. Walikota kini masih akan merundingkan dengan SKPD terkait dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk pengadaan alat ini.
Orang nomer satu di pemkot itu, melakukan kajian efektifitas alat penyedot sampah itu. "Tentunya kita rundingkan, jika memang benar-benar dibutuhkan akan kita usulkan. Kemungkinan tahun depan kita sudah punya," katanya.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Mas'ud Yunus menambahkan untuk wilayah Kota Mojokerto yang kecil, kemungkinan hanya dibutuhkan dua alat saja."Kalau dihitung lebih irit. Biaya solar perbulan sekitar Rp 1,5 juta hingga 2 juta. Sedangkan tenaga manusia sebanyak 38 orang mencapai Rp 58 juta," sergahnya.
Meski demikian, walikota menegaskan pihaknya tak akan memecat tenaga pasukan kuning. "Tak baik jika membeli alat malah memecat tenaga kerja. Nantinya, akan kita bagi per area," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News