Berharap Kembali Beroperasi, Pedagang Potong Unggas di Pasar Sepanjang Berkomitmen Lima Poin ini

Berharap Kembali Beroperasi, Pedagang Potong Unggas di Pasar Sepanjang Berkomitmen Lima Poin ini Sejumlah pedagang dan pemilik kios pemotongan unggas yang melakukan normalisasi sungai secara mandiri

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Para pedagang pemotongan unggas di Pasar Sepanjang sodorkan lima poin komitmen kepada dinas terkait, agar pasar unggas diizinkan kembali beroperasi.

Pertemuan antara pedagang dengan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Widiyantoro Basuki, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) , Bahrul Amig berlangsung di Kantor Pasar Sepanjang, Kecamatan Taman, Senin (21/11/2022) sore.

Dalam pertemuan itu, para pedagang tersebut mendapat imbauan dan beberapa arahan, baik dari DLHK dan Disperindag agar pemotongan unggas bisa memperhatikan kondisi lingkungan. Sebab, jika unsur-unsur itu terpenuhi, pedagang bisa kembali beroperasi melakukan aktivitas pemotongan unggas.

Salah satu pedagang pemilik kios pemotongan unggas, Imam yang hadir dalam pertemuan tersebut di hadapan kedua kepala OPD itu mengatakan, pedagang rumah pemotongan unggas telah membuat lima komitmen.

Salah satunya, untuk memastikan jika kedepannya, rumah-rumah warga tidak terdampak limbah dari pemotongan unggas di Pasar Sepanjang.

"Kelima poin komitmen kami yang telah disepakati bersama diantaranya adalah Menutup saluran agar tidak langsung membuang ke sungai, Limbah akan kami tampung untuk kami kelola sehingga tidak mencemari air sungai, kami sanggup menjalankan pengolahan limbah melalui IPAL, kami konsisten menjalankan pengolahan limbah secara terus-menerus, dan kami akan melakukan pendekatan kepada warga untuk bisa menerima dan memaklumi ikhtiar kami," paparnya saat ditemui usai pertemuan.

Menurutnya, sehari pasca ditutupnya pasar unggas karena dinilai limbahnya mencemari lingkungan warga, puluhan pedagang langsung melakukan pembersihan dan menormalisasi sungai yang melintasi dua desa yang terdampak limbah pasar secara swadaya.

"Kami para pedagang juga berinisiatif membuat sumur resapan di belakang rumah pemotongan unggas untuk menampung limbah dari pemotongan unggas. Sehingga, limbah dapat tertampung dan tidak mengalir ke saluran air yang berada di rumah-rumah warga," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag , Widiyantoro Basuki menegaskan, hingga saat ini langka normatif menghentikan sementara aktivitas pasar unggas, masih akan berlangsung hingga didirikannya IPAL atau ada solusi dari beberapa pihak.

"Jadi masih dikoordinasikan dengan DLHK, karena pengolahan limbah itu kan harus ada standar. Untuk teknisnya biar DLHK aja. Tapi sementara untuk tidak bersitegang berkepanjangan maka normatifnya saya hentikan untuk pemotongan unggas dulu," papar pria yang akrab disapa Wiwid tersebut.

Ia juga menambahkan, pertemuan akan kembali dilakukan secara berkala, agar secepatnya polemik pasar unggas yang ada di wilayahnya segera teratasi.

"Solusinya besok akan kita bicarakan, hari ini kita sudah terbukti tidak bau. Tapi kan permasalahannya masyarakat harus paham dan tau. Karena ini bicara teknis, kalau non-teknis dengan warga perlu adanya pendekatan terlebih dahulu," pungkasnya. (cat/sis) 

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO