PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - DPC Demokrat Pamekasan menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan bertajuk 'Strategi Pemerintah Dalam Pengentasan Kemiskinan Daerah' di Dusun Slenah, Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Sabtu (3/12/2022).
Agenda tersebut dihadiri Wakil Bupati Pamekasan, RB Fattah Jasin; Wakil DPRD Jatim, Achmad Iskandar; Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pamekasan, Ismail; dan sekitar 18 kepala desa serta masyarakat di Bumi Gerbang Salam.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
"Situasi perpolitikan di Pamekasan kondusif, dan dalam acara diskusi yang mengangkat strategi pengentasan kemiskinan, kalau ada acara apapun mau ngundang bupati atau mengundang wakil bupati sama saja, tidak akan menimbulkan gejolak politik," kata Fattah.
"Bapak bupati top markotop anak muda yang top, saya sampaikan kepada para kepala dinas semuanya, saya ini lebih tua dari bupati. Saya sampaikan kepada pak camat, lurah, kepala desa, semuanya jangan melihat muda seseorang tetapi beliau adalah pemimpin yang dituakan di Pamekasan," imbuhnya.
Selain itu, Ismail menjelaskan bahwa Pamekasan berada dalam angka kemiskinan di seluruh Jawa timur dengan persentase 15,30 persen. Sebab, pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dilanda pandemi Covid-19 selama 2 tahun.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
"Sebentar lagi ada suatu program bantuan dari pemerintah yang sudah disetujui, namanya 'Sip Pak Lurah' dengan anggaran Rp100 juta per desa di 2023," tuturnya.
Ia menambahkan, indeks pembangunan manusia di Pamekasan paling bagus se-Madura karena ditopang dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Bumi Gerbang Salam, dan salah satunya untuk mendongkrak pembangunan manusia tentang sumber daya manusia dan kesehatan.
"Strategi pengentasan kemiskinan yang harus dilakukan pemerintah daerah, satu perekonomian yang bermanfaat kedua membuat layanan sosial yang bermanfaat bagi orang miskin. Angka pengangguran terbuka di Pamekasan menurut hasil DPS tersebut sangat menurun karena salah satu faktornya adalah banyaknya perusahaan rokok yang ada di Kabupaten Pamekasan," paparnya.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Dalam acara sosialisasi tersebut juga disajikan dengan diskusi bersama, di mana para masyarakat yang hadir ikut serta dan memberikan pertanyaan saran dan kritikan untuk pengentasan kemiskinan di Pamekasan. (dim/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News