Oleh: Adhitya Ramaputra
Ruang publik Indonesia sepanjang tahun 2022 dipenuhi berbagai kampanye dan publikasi terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang puncaknya dilaksanakan di Bali, 15-16 November 2022 dimana masyarakat dihebohkan dengan antusiasme para pemimpin negara yang menikmati Pulau Dewata dengan berbagai cara unik mereka,
Baca Juga: KPPN Salurkan TKD untuk Kabupaten Sidoarjo Senilai Rp2,4 Triliun
Namun yang sepertinya luput dari perhatian masyarakat adalah KTT G20 berhasil mengeluarkan kesepakatan sebanyak 52 poin dalam dokumen deklarasi berjudul G20 Bali Leaders Declaration yang dibacakan oleh Presiden Joko Widodo
Highlights dari Hasil KTT G20 tahun 2022 berupa:
1.Pembentukan Pandemic Fund yang sudah terkumpul hingga 1,5 Milliar Dollar AS;
Baca Juga: Sukses di Bali, G20 Tak Jadi Dibubarkan, PM India Narendra Modi Berkhayal
2.Pembentukan dana operasional Resilient and Trust fund sebesar 81,6 Milliar Dollar AS untuk membantu negara-negara dalam menghadapi krisis;
3.Pembentukan mekanisme transisi energi, dimana Indonesia menerima komitmen dari Just Energy Transition Partnership (JETP) yang mencapai 20 Milliar Dollar AS;
4.Penegasan Kembali Komitmen G20 untuk tetap mendukung negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan global dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) seperti yang pernah diungkapkan dalam point 3 G20 Osaka Leaders Declaration 2019
Baca Juga: Sosok Kim Keon Hee yang Mendampingi Presiden Korea Selatan Dalam KTT G20 di Bali
Adapun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dimulai tahun 2016 melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan seperti Pemerintah, Sektor Swasta, Akademisi, Civil Society Organization (CSO) dan lain-lain. bertujuan mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan diharapkan dapat tercapai Tahun 2030, terdiri dari 4 Pilar yang dijabarkan dalam 17 Tujuan Global dan 169 Target Global, dengan Indonesia menjabarkan target sampai tahun 2024 tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022
Indonesia menerapkan hasil kerja KTT G20 tahun 2022 dengan menjadikannya masukan dan rekomendasi kebijakan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2025-2029
RPJMN Indonesia telah mengadopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) sejak tahun 2017 sedangkan yang terbaru masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024
Baca Juga: Dengan Layanan Handal, Smartfren Dukung KTT G20 di Bali
Setiap tahunnya, dalam mencapai target tahunan TPB/SDGs. Pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selain juga melalui APBD dan dapat menggunakan pendanaan inovatif maupun gabungan dari ketiganya
Oleh karena itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan APBN Tahun 2022 ditujukan untuk meneruskan dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan reformasi structural yang tetap responsive, antisipatif dan fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian serta memiliki peran sentral dalam proses konsolidasi menuju defisit dibawah 3% terhadap PDB tahun 2023
Kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata menjadi target pembangunan tahun 2022 telah sesuai dengan TPB/SDGs dengan indikator yaitu:
Baca Juga: Jadi Pembicara di KTT G20 Bali, Ning Ita Paparkan Peran Kota Mojokerto saat Launching NBAAP
1.Tingkat Pengangguran 5.5-6.3% ;
2.Indeks pembangunan manusia 73.41-73.46
3.Tingkat kemiskinan 8.5-9.0% ;
Baca Juga: Ditpamobvit Baharkam Polri Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Delegasi KTT G20 di Bali
4.Rasio Gini 0.376-0.378 ;
5.Nilai tukar petani 103-105 ;
6.Nilai tukar nelayan 104-106 ;
Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Kediri Gelar Penutupan Doa Bersama untuk Kesuksesan KTT G20 di Bali
Sehubungan dengan target pembangunan tahun 2022 tersebut, maka Belanja Negara tahun 2022 memiliki alokasi sebesar Rp2.714.155,7 miliar yang terdiri atas Belanja K/L sebesar 34.8% dan Belanja Non K/L sebesar 36.8 serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar 28.4%
Oleh karena itu pencapaian Belanja Negara Tahun 2022, dalam konteks pilar TPB/SDGs secara garis besar sebagai berikut:
1.Pilar Pembangunan Sosial
Baca Juga: Sambut G20, IOH Perkuat Ketahanan Jaringan 5G
Adalah tercapainya pemenuhan hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, diwujudkan melalui:
- Anggaran Kesehatan tahun 2022 mencapai Rp255,4 Triliun untuk lanjutan penanganan Covid-19, penguatan kualitas Kesehatan dan reformasi sistem kesehatan
- Anggaran Perlindungan Sosial tahun 2022 mencapai Rp431,5 Triliun untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, mempercepat penurunan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan pembangunan SDM jangka Panjang
- Anggaran Ketahanan Pangan tahun 2022 mencapai Rp92,3 Triliun mendorong peningkatan produksi komoditas pangan dan revitalisasi system ketanahan pangan
- Anggaran Pendidikan tahun 2022 mencapai Rp542,8 Triliun untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia sebagai modal utama pembangunan nasional
2.Pilar Pembangunan Lingkungan
Adalah tercapainya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan sebagai penyangga seluruh kehidupan, diwujudkan melalui Anggaran sebesar Rp14.1 Triliun dimanfaatkan untuk
- Menjaga kecenderungan positif sumbangan produk domestic bruto dari sub sector kehutanan,
- Menumbuhkan ekspor dan meningkatan produksi hasil hutan untuk mendukung surplus neraca perdagangan non migas,
- Meningkatkan kapasitas produksi kelompok tani hutan sebagai upaya membantu memeratakan ekonomi wilayah,
- Mendorong ekonomi sirkular untuk pengelolaan sampah dan limbah, sekaligus mengurangi beban lingkungan
3.Pilar Pembangunan Ekonomi
Adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, industry inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan didukung kemitraan, diwujudkan melalui:
- Anggaran Pembangunan Infrastruktur tahun 2022 mencapai Rp365,8 Triliun yang dimanfaatkan untuk mendukung ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar, mendorong peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas, Pemerataan Infrastruktur dan akses TIK, Menyediakan Infrastruktur energi dan pangan
- Anggaran Pariwisata tahun 2022 mencapai Rp10,1 Triliun untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dan pengembangan destinasi wisata
- Anggaran Pembangunan TIK tahun 2022 mencapai Rp26,4 Triliun untuk mendorong percepatan penyediaan infrastruktur TIK dan percepatan transformasi digital nasional.
Sedangkan, Subsidi Negara tahun 2022 Sebesar Rp207 Triliun tersebar di keempat Pilar TPB/SDGs dan diarahkan lebih tepat sasaran, terintegrasi dan mendukung UMKM, Petani dan Layanan Transportasi Publik
Terakhir Transfer ke Daerah dan Dana Desa dialokasikan sebesar Rp769,6 Triliun, dengan Kebijakan-Kebijakan:
- Dana Desa dan Dana Alokasi Khusus untuk mendukung program percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrim pada 212 Kabupaten/Kota Prioritas
- Dana Otsus Papua sebesar 2,25% dari Pagu DAU Nasional disertai penguatan proses perencanaan dan pengawasan penggunaan Dana Otsus
- Mempercepat pelaksanaan belanja di daerah melalui transfer berbasis kinerja dengan memperhatikan pelaksanaan penyerapan anggaran dan sinergi penganggaran pusat dan daerah
- Penggunaan TKDD diarahkan untuk belanja-belanja strategis termasuk peningkatan kualitas infrastruktur public, pemulihan ekonomi, pembangunan SDM serta kualitas pelayanan public
Pemanfaatan APBN dalam pencapaian TPB/SDGs telah memberi hasil nyata dalam The Sustainable Development Report/The SDG Index & Dashboards sejak pertama kali diadakan tahun 2016, semula Indonesia berada di peringkat 98 dengan pencapaian 54,38% kemudian selama 2 tahun pertama pandemi dapat mempertahankan peringkat 97 dengan capaian 66,3% bahkan tahun 2022 naik 15 peringkat menjadi peringkat 82 dari 163 Negara (peringkat 5 di Kawasan Asia Tenggara) dengan pencapaian 69,16% dari keseluruhan Tujuan Global TPB/SDGs.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News