Flaring Migas Banyu Urip Blok Cepu Bojonegoro Bikin Warga Sekitar Kepanasan

Flaring Migas Banyu Urip Blok Cepu Bojonegoro Bikin Warga Sekitar Kepanasan PANAS. Warga sekitar Lapangan Banyuurip Blok Cepu mengaku kepanasan pasca dinaikannya flaring dengan volume gas sebesar 23 Milion Standart Cubic Feed For Day (MMSCFD). (foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro mengeluhkan perubahan suhu yang semakin panas sejak ada pembakaran gas suar bakar (flaring) di tapak sumur (well pad) B Lapangan Migas Banyu Urip Blok Cepu dengan volume gas sebesar 23 Milion Standart Cubic Feed For Day (MMSCFD) yang dilakukan oleh pihak operator Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL).

Desa Mojodelik merupakan desa penghasil minyak dan gas bumi lapangan minyak dan gas (migas) Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro.

Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian

Menurut Darmin (50), warga Dusun Ledok, Desa Mojodelik, jarak rumahnya dengan lokasi flaring well pad B Banyu Urip Blok Cepu hanya sekitar 500 meter. Sejak ada pembakaran gas suar itu ia dan warga lainnya merasa tidak nyaman.

“Sekarang rasanya panas sekali, gerah. Kalau malam sulit tidur. Hewan ternak seperti sapi juga sulit tidur karena kepanasan,” ujar Darmin, Kamis (21/5/2015).

Ia dan warga lainnya mengeluhkan aktivitas pembakaran gas suar tersebut. Kalau malam hari nyala api dari pembakaran gas suar itu tampak jelas dan sangat terang. Selain itu, pembakaran gas suar itu juga menimbulkan suara gemuruh keras hingga terdengar di permukiman penduduk.

Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik

Sebenarnya, kata dia, warga sudah tidak betah tetapi tidak ada pilihan lain selain bertahan. “Pembakaran gas suar itu juga menimbulkan bau tidak sedap seperti telur busuk,” ungkapnya.

Sementara itu menurut Camat Gayam Hartono, memang ada dampak dari kegiatan pembakaran gas suar di well pad B Banyu Urip Blok Cepu tersebut. Nanti, kata dia, akan ada tim dari Pemkab Bojonegoro yang akan mengkaji dampak dari kegiatan pembakaran gas suar tersebut.

“Sedikit banyak memang mempengaruhi perubahan suhu,” ujarnya.

Baca Juga: SMAN 1 Tuban Juarai Kompetisi Student Company Regional EMCL

Saat ini, kata Hartono, suhu di sekitar Lapangan Banyuurip Blok Cepu cukup tinggi yakni mencapai 32 derajad celcius. "Memang panas, tidak tahu lagi setelah flaring 23 MMSCFD sampai 70 MMSCFD dilakukan," tandas Hartono. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO