Pendekar Pagar Nusa Siap Amankan Muktamar NU

Pendekar Pagar Nusa Siap Amankan Muktamar NU Para pendekar silat NU Pagar Nusa saat memperagakan seni bela diri dalam pembukaan pelatihan pelatih, wasit dan juri tingkat nasional di Ponpes Al-Amin Kota Kediri. Foto: arif kurniawan/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menjelang Muktamar NU ke 33 di Jombang bulan Agustus mendatang, perguruan Pencak silat NU Pagar Nusa Pusat mengadakan pelatihan pelatih, wasit dan juri tingkat nasional di Ponpes Al-Amin Rejomulyo Kota Kediri, Senin (25/5).

Dalam sambutannya saat membuka pelatihan, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, pendekar yang sebenarnya adalah yang punya musuh di atas gelanggang dan menganggap kawan setelah turun gelanggang.

Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketua Pengarah Satu Abad NU

“Kalau bicara Pagar Nusa maka co founder of Pagar Nusa adalah Gus Maksum Lirboyo yang tetap melegenda meski beliau wafat. Dan ajaran yang selalu diajarkan beliau adalah menganggap musuh saat tanding di atas gelanggang dan ketika turun mereka adalah kawan,” kata Gus Ipul di hadapan ratusan pendekar pagar nusa se-Indonesia.

Ditambahkan Gus Ipul, dari diadakannya pelatihan ini diharapkan perguruan silat Pagar Nusa harus bisa menjadi garda terdepan menjaga NKRI. Oleh karena itu setiap pendekar pagar nusa harus menguatkan latihan fisik dan nomor dua adalah wiridan

“Jadi fisiknya jalan di dzikirnya juga jalan sesuai arahan dari para guru Pagar Nusa. Kalau dua-duanya bisa jalan maka saya yakni pengamanan Muktamar NU ke-33 akan aman,” tandas Gus Ipul.

Baca Juga: Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Mutiara Indonesia dari Jawa Timur

Di akhir sambutannya, Gus Ipul yang juga Ketua Panitia Muktamar NU Pusat ke-33 menyatakan bahwa dalam acara pelatihan ini dinyatakan bahwa prestasi bukan hadiah, tapi perlu perjuangan.

“Prestasi adalah sebuah proses yang menentukan diri kita sendiri. Saya yakin yang hadir di sini adalah mereka yang mau mengukir prestasi. Orang kalau mau olah raga salah satunya pencak silat, maka fisik nya akan sehat. Buktinya di sini banyak para pendekar yang usianya sudah 78 tahun namun tetap sehat,” pungkasnya.

Sementara itu usai acara selesai, para pendekar melakukan berbagai atraksi, salah satunya dilakukan oleh Pagar Nusa Trenggalek Jawa Timur, yakni melakukan adegan pukulan dan sabetan dengan menggunakan cambuk dari lidi aren dan pukulan batu yang ditempatkan di atas tubuhnya. (rif/ros) 

Baca Juga: Ucapkan Selamat Harlah NU, Wali Kota Kediri Harapkan NU Tetap Jadi Pedoman dan Dampingi Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO