Tangani Problem Sosial, 450 Pelajar NTB-Jatim Ikuti Touring Patriotik

Tangani Problem Sosial, 450 Pelajar NTB-Jatim Ikuti Touring Patriotik Kegiatan youth leader camp di Pacet, beberapa waktu lalu. Foto: Ist.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 450-an pelajar setingkat SMA dan mahasiswa dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur turut dalam . Perhelatan akbar sejak 17 Februari - Mei 2023 yang diinisiasi diharapkan dapat menciptakan anak muda yang siap menjadi pemimpin tangguh.

Sejumlah pihak dilibatkan VIBE dalam acara yang digelar secara touring di beberapa daerah tersebut. Di antaranya adalah Petualang Stapala PKN STAN Jakarta dan Stapala Jatim, Geopark Rinjani, Tambak Beras Jombang, Unira Malang, Obech Avontur Mojokerto, Greenrock Campers Coban Rondo, Malang, Ponpes Tebuireng Jombang, - Jeruk Macan, Al Amin Sooko, Roudlotun Nasyiin Baratkulon Kemlagi Mojokerto, Sebuah Kado, dan Pondok Petualang.

Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan

CEO , Martina Susanti, berharap kegiatan ini menjadi bola es dengan mengikutsertakan keterlibatan banyak pihak.

"Kami berhasil multipihak dan kebermanfaatannya ke daerah di luar Mataram dan di luar Pulau Lombok dan Nusa Tenggara Barat juga ke daerah lainnya turut dalam kegiatan mendatang," cetusnya, Jumat (24/02/2023).

Untuk di Jatim, dilaksanakan di Ponpes Tebuireng Jombang pada 17 Februari 2023, Ground Camp Obech Avontur Pacet Mojokerto pada 20 - 22 Februari, Kampus Tambak Beras Jombang pada 24 - 26 Februari, dan Greenrock Campers Coban Rondo Malang di 28 Februari - 2 Maret.

Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat

Kegiatan ini meliputi trash environment. Peserta juga belajar tentang personal building empowerment, basic leadership, digital media branding, basic journalism, basic dan digital public speaking, business plan, business feasibility test analysis, dan business communal practice.

Martina Susanti mengungkapkan, kegiatan ini didasari pada keprihatinan kerusakan lingkungan akibat sampah, pemuda putus sekolah, pengangguran, dan pernikahan dini. Lalu pernikahan dini, kekerasan seksual, dan kematian ibu dan bayi.

"Sudah saatnya di era digital milenial ini mindset tentang leadership dibongkar sampai ke akarnya, namun ditemukan pendekatannya secara apik, segar, dan visioner," katanya.

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

"Kami juga berharap mampu mendorong tumbuh kembang ratusan agent of change muda dengan mental driver, berpengetahuan pemimpin, berwawasan lingkungan, skill writing dan digital public relation serta entrepreneurship. Selain itu bangga rasanya jika kelak bisa melihat mereka memiliki wawasan berdaulat secara ekonomi melalui semangat bebas financial dengan perencanaan komunal bisnis entrepreneurship," pungkas Martina. (yep/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO