GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, berkomitmen nengelola kawasan Bandar Grisse di Jalan Basuki Rahmat. Hal tersebut diungkapkan dalam FGD yang digelar dinas pariwisata, ekonomi kreatif, kebudayaan, kepemudaan, dan olahraga (Disparekafbudpora) kerja sama dengan Komunitas Wartawan Gresik (KWG), Senin (15/5/2023).
FGD ini juga menghadirkan narasumber Ketua Komisi II Asroin Widiyana, Kadisparekrafbudpora, Saifuddin Ghozali serta Ketua KWG, Miftahul Arif. Bupati menjelaskan, Bandar Grisse memiliki potensi besar untuk mengubah wilayah kumuh menjadi kawasan yang berkembang pesat, dan sebagai salah satu proyek strategis nasional yang juga revitalisasi 7 ruas, serta diharapkan dapat menginspirasi bagi banyak kota lain di Indonesia.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
"Kami siap memberikan anggaran tambahan guna memperkuat peran aktif Pemkab dalam memajukan Bandar Grisse," ucapnya.
Ia menyatakan, dibutuhkan kolaborasi semua pihak dalam pemanfaatan lebih luas untuk mengelola Bandar Grisse. Ia mengaku sudah menyiapkan Bus Shalter yang mengangkut wisata kawasan Bandar Grisse.
"Sudah kami siapkan bus itu. Sekarang masih dikaroseri. Semoga secepatnya selesai agar bisa digunakan," jelasnya.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Abdul Qodir menyatakan bahwa, visi pembangunan pariwisata dan kebudayaan berkelanjutan telah menjadi bagian integral dari dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Menurut dia, program-program konkret yang telah disusun oleh legislatif dan eksekutif bertujuan untuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana wisata yang memadai.
"Hal ini diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang merata di kawasan Bandar Grisse," katanya.
Ia merespons baik langkah bupati yang menyampaikan usulan untuk memberikan wewenang yang lebih besar kepada Disparekafbudpora untuk kelola Bandar Grisse akan ditindaklanjuti. Qodir menganggap, usulan itu serupa dengan pengelolaan luasan jalan di jalan Tunjungan, Surabaya yang telah terbukti berhasil.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Bupati juga menekankan pentingnya alokasi anggaran untuk mendukung pengelolaan optimal. Sementara itu, Asroin Widiyana mengusulkan, pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bertanggung jawab untuk mengelola Bandar Grisse agar menjadi lebih baik dan tertata.
Menurut ia, bupati perlu mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang berisi tugas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung pengelolaan tersebut.
"Dengan komitmen yang tinggi diharapkan dapat mewujudkan potensi besar dari kawasan tersebut. Melalui sinergi antara Pemerintah Kabupaten Gresik, DPRD, dan OPD terkait," katanya.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Miftahul Arif membahkan, media siap berkolaborasi dalam pengembangan kawasan Bandar Grisse menjadi bagus setelah mendapat kucuran APBN.
"Kami siap berkontribusi dalam meramaikan kawasan ini. Kami bersama DPRD baru-baru ini ke Yogyakarta untuk belajar pengelolaan wisata haritage," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News