Puncak Dies Natalis, FIP UTM Targetkan Sekolah Musik di Madura

Puncak Dies Natalis, FIP UTM Targetkan Sekolah Musik di Madura Sebanyak 200 penari sebi dari Fakultas Ilmu Keislaman (FIK) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) saat unjuk gigi.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar puncak pelaksanaan ke-9 di gedung pertemuan kampus setempat, Selasa (23/5/2023).

Dr. Hani'ah, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura, menyampaikan rangkaian kegiatan FIP ini sudah digelar sejak 2 Mei lalu. Mulai dari kirab budaya, lomba-lomba, seminar, hingga pemilihan duta pendidikan.

"Sebenarnya pada tanggal 21 April saat hari Kartini. Hanya saja, saat itu sedang di masa libur lebaran. Sehingga pelaksanaannya baru kita lakukan saat ini," ungkapnya kepada wartawan BANGSAONLINE.com, Rabu (24/5/2023).

Dikatakannya, pelaksanaan kirab budaya diikuti oleh sekitar 5.000 peserta dari civitas akademika FIP. Kemudian lomba tari diikuti oleh 200 penari dengan tujuan menjaga aspek, nilai, dan meningkatkan karakter berbudaya di lingkungan FIP Universitas Trunojoyo Madura.

"Pelaksanaan kirab budaya digelar pada 2 Mei kemarin, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Ada sekitar 5.000 peserta yang mengenakan mengenakan baju Nusantara melaksanakan kirab budaya mengelilingi area kampus," ujarnya.

Serangkaian kegiatan lomba lainnya meliputi lomba menyanyi, lomba memasak, hingga lomba menghibur bersifat kearifan lokal Madura dengan tujuan menguatkan karakter pendidik yang responsif pada budaya.

Tak hanya berbasis budaya, pihaknya juga menggelar seminar pendidikan dengan mengundang dua pakar pendidikan dari Universitas Malang (UM) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

"Tujuan seminar ini, kami berharap civitas akademika tidak hanya sekadar menjadi calon pendidik, tapi harus paham dengan akar soal pendidikan. Sehingga dapat menemukan solusi pembelajaran yang dapat diterima lebih efektif dan efisien," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Hani'ah berharap civitas akademika dapat terakreditasi unggul dan unik daripada universitas lain.

"Bukan hanya unggul dan unik, tapi juga harus bermartabat dan transparan. Mempertahankan karakter martabat baik di dalam kampus maupun di luar kampus," ujarnya.

Ia mengaku sangat mendukung berubahnya status Universitas Trunojoyo Madura menjadi badan layanan umum (PTN BLU). Hani'ah berharap ke depannya Fakultas Ilmu Pendidikan UTM dapat menciptakan sekolah musik di Madura.

"Kami menyiapkan sekolah musik dengan tenaga profesional bersertifikat internasional. Sehingga nantinya bisa membantu memberikan pendapatan ke universitas," pungkasnya. (ida/uzi/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO