Agrowisata Belimbing Ngringinrejo Bojonegoro, Makin Ramai Saat Ramadan

Agrowisata Belimbing Ngringinrejo Bojonegoro, Makin Ramai Saat Ramadan SEGAR. Buah belimbing di agrowisata Ngeringinrejo yang tampak segar. (foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Agrowisata belimbing di kawasan Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, kini menjadi objek wisata andalan. Rata-rata wisatawan atau pengunjung yang datang di agrowisata belimbing pada bulan Ramadan seperti ini per hari mencapai mencapai 500-600 orang setiap hari. Padahal jika hari biasa pengunjung hanya sekitar 300-400 orang.

Agrowisata belimbing Ngringinrejo dikenal bukan hanya oleh masyarakat Bojonegoro melainkan orang dari luar daerah. Agrowisata belimbing yang berada di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo ini selain mendatangkan pemasukan bagi daerah juga mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar terutama para pekebun belimbing.

Perkebunan belimbing di Ngringinrejo sendiri luasnya mencapai 20 hektare. Sedangkan, pemilik kebun sebanyak 104 orang yang terdiri dari warga Desa Ngringinrejo dan sekitarnya. Setiap pekebun mempunyai petak lahan belimbing sendiri-sendiri di dalam area perkebunan itu.

Kini fasilitas yang ada di perkebunan belimbing itu semakin lengkap karena jalan masuk ke perkebunan telah dipaving, serta ada gazebo di dekat dua pintu masuk dan di lokasi perkebunan. Selain itu, sudah ada musala dan kamar mandi. Sehingga, pengunjung yang datang ke perkebunan belimbing ini bisa betah berlama-lama untuk menikmati sejuknya hawa perkebunan, memetik belimbing dari pohonnya langsung, atau mencicipi buah belimbing yang manis dan segar.

Menurut Indah (40), salah satu pemilik perkebunan belimbing, saat ini pengunjung atau wisatawan ke agrowisata belimbing ini terus naik. Pada awal Bulan Ramadan ini pengunjungnya terus bertambah. Ia memprediksi jika menjelang Lebaran nanti wisatawan diprediksi tambah ramai. "Para pengunjung juga banyak yang membeli belimbing saat hendak pulang, katanya untuk segar-segaran buka puasa," ujarnya.

Bahkan, karena saking banyaknya pengunjung yang kini datang ke perkebunan belimbing ini, terkadang pemilik kebun kehabisan belimbing sehingga terpaksa membeli belimbing dari sesama pemilik kebun yang berada di luar lokasi perkebunan. Rata-rata satu pekebun bisa menjual 30-50 kilogram buah belimbing dalam seharinya.

Sementara harga buah belimbing saat musim kemarau seperti sekarang ini agak mahal. Untuk buah yang berukuran kecil harga per kilogramnya Rp6.000. Sedangkan, harga buah belimbing yang berukuran besar per kilogramnya mencapai Rp10.000.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir Sahid, membenarkan jika perkebunan belimbing memang sudah mulai dikenal oleh para wisatawan dari Bojonegoro dan luar daerah. Perkebunan belimbing itu, kata dia, selain memberikan pemasukan bagi daerah juga memberi dampak peningkatan perekonomian bagi warga sekitar.

“Sekarang kalau masuk ke perkebunan belimbing itu dikenakan retribusi Rp1.000 per orang dewasa. Sebab memang kawasan itu kini dikelola dengan baik dan ada fasilitas penunjangnya,” ujarnya. (nur/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO