BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Salah satu kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bangkalan didepak dari daftar pencalonan. Pasalnya, kader partai berinisial FRO (44) tersebut, terlibat dalam insiden pengeroyokan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kerusuhan di Desa Tanah Merah Laok.
Sekjen PPP Bangkalan, Nurhasan mengungkapkan, salah satu kadernya yang kini ditetapkan sebagai tersangka dari insiden Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah bakal dihapus dari daftar Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari partainya.
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
"Kami sebetulnya juga turut merasa iba atas kejadian itu, tetapi secara hukum proses pencalonannya sudah tidak mungkin diteruskan. Jadi mau tidak mau, bisa tidak bisa harus tetap diganti dengan kader lain," ungkapnya, Kamis (6/7/2023).
Pihaknya tidak menampik, bahwa kadernya yang kini masuk di dalam daftar pencarian orang itu, merupakan kader potensialnya. Sehingga, merasa kehilangan dan tidak bisa kembali dicalonkan.
Meski demikian, pria yang kini menjabat sebagai ketua Komisi D DPRD Bangkalan itu, belum mengetahui penggantinya.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
"Apapun yang terjadi PPP harus tetap berjalan sebagaimana mestinya, harus tetap optimistis menghadapi pemilu sesuai target. Kami belum mengetahui, siapa penggantinya, karena pendafataran sudah dilakukan, maka harus ada penggantinya sebelum ditetapkan," ujar Nuhasan.
Selain dihapus dalam pencalonannya, FRO juga akan terancam dilakukan pergantian antar waktu (PAW) dari statusnya yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD. Namun, prosesnya belum diketahui, sebab menurut Nurhasan, harus menunggu kepastian hukum.
"Jika memang terbukti, maka nanti tetap akan di PAW. Kami tidak bisa berbicara terlalu jauh, karena keputusan pergantian itu membutuhkan kepastian hukum," jelasnya.
Baca Juga: Netizen Telusuri Medsos Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan
Ia juga menyebut, sejak kejadian itu, FRO tidak pernah melakukan komunikasi dengan pimpinan partai. Serta, tidak tampak lagi bekerja sebagai anggota DPRD Bangkalan.
"Memang yang bersangkutan sudah tidak pernah muncul, baik di partai ataupun di dewan. Sudah tidak ada komunikasi yang intensif," pungkasnya. (fat/uzi/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News