KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Lapas Kelas I Madiun melaksanakan pembelajaran pendidikan kesetaraan secara tatap muka 3 kali dalam seminggu bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Program ini sebagai bentuk tindak lanjut keberhasilan Lapas Madiun dalam melaksanakan pendidikan kesetaraan kejar paket A, B, dan C.
Sebanyak 21 WBP tampak antusias mengikuti pembelajaran tersebut. Meskipun bukan pendidikan formal, namun para napi tampak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Baca Juga: Polres Ngawi Ungkap Jaringan Penipuan Online yang Dikendalikan dari Dalam Lapas
Kegiatan belajar mengajar bagi WBP ini, Lapas Kelas I Madiun bekerja sama dengan PKBM Al-Mustofa Kota Madiun. Adapun indikator kelulusan siswa antara lain tercukupinya jam belajar.
Lapas I Madiun membuka kelas pembelajaran setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jadi, WBP akan menerima pembelajaran sedikit 3 kali dalam seminggu.
Kasie Binkemasy Lapas I Madiun, Taufiqul, mengatakan program ini merupakan upaya membekali WBP dengan pendidikan kecakapan yang akan membantu mereka setelah bebas nantinya.
Baca Juga: Bekali Narapidana dengan Pengetahuan, Lapas I Madiun Wisuda 65 WBP
"Dengan kita masifkan pembelajaran ini, diharapkan WBP bisa menyerap ilmu lebih luas sebagai bekal nanti ketika kembali ke masyarakat," jelas Taufiqul, Rabu (2/8/2023).
Selain itu, pendidikan kesetaraan melalui kejar paket A, B, dan C, tersebut akan membantu WBP untuk meraih kesempatan menempuh pendidikan akademik maupun nonakademik layaknya masyarakat.
"Dengan program kejar paket ini, kita ingin warga binaan tetap menempuh pendidikan meski sedang menjalani masa tahanan. Karena pendidikan itu penting, modal kita bekerja dan berkarya itu berawal dari pendidikan," tandasnya.
Baca Juga: Deradikalisasi Lapas Kelas I Madiun Sukses, 3 Napiter Ikrar Setia NKRI
Sementara itu, Hernawan, salah satu Tutor PKBM Al-Mustofa mengaku senang bisa mengajar di Lapas I Madiun. Kegiatan belajar mengajar bersama napi ini menjadi pengalaman pertama bagi lembaga dan beberapa tutor.
"Ini merupakan kesempatan luar biasa bisa berbagi ilmu dengan mereka yang sedang menjalani masa tahanan. Meskipun sedang berada di dalam penjara, namun mereka sangat antusias untuk tetap menempuh pendidikan," pungkasnya. (dro/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News