NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Warga Jl Imam Bonjol Gang Madura Kelurahan Payaman dikejutkan oleh suara tangis yang berasal dari Musala Al Falah, Rabu (24/6) pukul 06.00 WIB. Begitu ditelusuri, ternyata bayi lelaki itu baru terlahir dari rahim seorang ibu bernama Sumiatun (23), warga Jl Monginsidi, Kelurahan Payaman, Kecamatan Nganjuk.
Bayi laki-laki itu akhirnya diberi nama Muhammad Falatul Fajri Romadhon. Bayi yang lahir dengan berat badan 2,5 kilo dan panjang 48 sentimeter tersebut lahir tanpa bantuan bidan.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pembuangan Bayi di Sumenep, Ternyata Hasil Hubungan Gelap
"Begitu lahir, bayi langsung menangis keras hingga membuat geger warga sekitar," ujar Aiptu Sudarsih, anggota Satreskrim Polres Nganjuk yang rumahnya di timur musala.
Ikhwal sang ibu melahirkan di musala, berawal saat dia hendak menuju rumah bidan Sriwahyuni, di Jl Imam Bonjol Gang Madura. Diantar suaminya, M Imam Shodiq, Sumiatun menuju rumah bidan. Namun sesampainya di rumah bidan, mendadak Siti kebelet pipis. "Oleh suaminya diantar ke musala, lalu Siti ke kamar mandi dan melahirkan bayinya," kata Aiptu Sudarsih.
Begitu mendengar tangis anaknya, M Imam Shodiq langsung menyusulnya ke kamar mandi musala. Rupanya, kamar mandi itu dikunci dari dalam oleh istrinya. Akhirnya dia berlari ke rumah bidan Sriwahyuni yang jaraknya sekitar 100 meter dari musala. Bersamaan dengan itu, warga berdatangan ke musala.
Baca Juga: Dianggap Bukan Darah Dagingnya, Bayi 6 Hari di Surabaya Dianiaya Bapak Kandung
Tak lama kemudian, bidan Sriwahyuni datang tergopoh-gopoh dengan membawa alat-alat persalinan. Begitu sampai di kamar mandi musala, pintu kamar mandi dalam keadaan terkunci dari dalam. Namun atas kuasa Tuhan, Siti Sumiatun berhasil membuka pintu meski dalam posisi bayi masih terikat tali pusarnya.
Warga yang datang ke musala membantu Muhammad Imam Shodiq mempersiapkan prosesi pemutusan tali pusar bayi. Halaman musala dipasangi alat penutup dari banner bekas. Setelah tali pusar dipotong oleh bidan, ibu dan bayinya dievakuasi warga dan dipindahkan ke halaman musala.
Setelah menjalani perawatan di halaman musala dan menunggu sampai bayi disusui ibunya, kemudian mereka dibawa pulang ke rumahnya yang jaraknya kurang lebih sekitar 200 meter dari musala. Akhirnya, ibu si bayi dibopong oleh suaminya dan dinaikkan becak. Sedangkan bayinya digendong Aiptu Sudarsih sambil jalan kaki. (dit/rvl)
Baca Juga: Bayi Berusia 2 Minggu Ditemukan Warga Tuban Tergeletak di Depan Garasi Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News