BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kemarau yang terjadi tahun ini diprediksi lebih panjang, sehingga potensi kekeringan dan kebakaran, termasuk kebakaran hutan kemungkinan akan terjadi. Untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan di wilayah Bojonegoro, Kesatuan Pemangku Hutan (KHP) setempat telah membentuk satuan petugas (satgas) pemadam kebakaran (damkar).
"Satgas terdiri dari anggota Polhutmobil, Asper dan Polhuter. Selain bertugas menjaga kayu juga kita tugaskan memadamkan api apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan," ujar Humas KPH Bojonegoro, Markum.
KPH Bojonegoro membawahi 13 wilayah Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) yang tersebar di Kecamatan Dander, Bubulan, Temayang, Gondang, Kedungadem, Sugihwaras dan Ngasem. Dalam satu BKPH akan ditempatkan antara 10 sampai 13 petugas.
"Satgas itu jugak kita minta untuk melakukan babat jalur atau membersihkan serasah (daun jati) dan tumbuhan di bawah pohon jati yang sudah kering, sehingga apabila terjadi kebakaran kita perkirakan tidak terlalu parah," tambahnya.
Menurut dia, kebakaran hutan yang selalu terjadi setiap tahun itu karena adanya unsur kesengajaan oleh tangan usil manusia, khususnya dilakukan oleh anak-anak remaja yang sedang melintas maupun sedang bermain di dalam hutan. "Karena selama ini kebanyakan api muncul dari pinggir jalan raya," katanya.
Saat ini, kata dia, daun jati di wilayah BKPH Bojonegoro sudah mulai mengering dan jatuh, selain itu tumbuh-tumbuhan dibawah pohon juga sudah mulai mati dan mengering sehingga kebakaran hutan di BKPH Bojonegoro rawan terjadi. Pada tahun 2014 lalu, lahan seluas 190,6 hektare (ha) terbakar. Dalam kebakaran hutan itu kerugian yang dialami KPH Bojonegoro senilai Rp 544.725.000.00-.
"Selain mengalami kerugian, beberapa jenis hewan di hutan kami seperti Rusa, Kera, Ular phyton, Merak dan Tupai juga kehilangan habibat. Mudah-mudahan ya tidak terjadi kebakaran," pungkasnya. (nur/rvl)
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News