GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Cargill Indonesia bekerja sama dengan Penala Samahita Parma memberikan pelatihan membatik kepada 20 ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Usaha Batik “Adimukti” di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pelatihan ini digelar selama 3 hari, yakni Selasa (19/9) hingga Kamis (21/9) kemarin. Pelatihan ini merupakan tahap kedua yang terfokus pada pengembangan manajemen usaha.
Baca Juga: Pesangon Belum Diberikan Sepenuhnya, Komisi IV DPRD Gresik Mediasi 23 Pensiunan PT Swadaya Graha
Adapun tahap pertama dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2023. Fokus pelatihan pada teknik dan produksi batik.
Anggota Kelompok Usaha Batik “Adimukti” adalah para ibu rumah tangga berusia 20 hingga 55 tahun. Mereka terdiri dari 20 anggota inti yang menjadi penggerak untuk pemberdayaan perempuan lainnya di komunitas untuk turut terlibat dalam pengelolaan usaha batik berbasis masyarakat.
Di dalam rangkaian pelatihan, anggota Kelompok Usaha Batik “Adimukti” mendapat pembekalan perencanaan usaha, peta pasar seni kerajinan batik dari lokal, regional, hingga nasional.
Baca Juga: Era Industri dan Teknologi, Pentingnya Akurasi Data dalam Pemberitaan
Dengan harapan, para peserta lebih memahami rantai pasokan, jasa pendukung, serta regulasi terkait industri kerajinan batik.
Ketua Penggerak PKK Desa Manyarsidomukti, Muafiah, merasa bangga dapat mengembangkan warisan budaya batik Adimukti.
"Kekuatan kami adalah berkelompok, sehingga kami harus satu visi, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, harus kompak. Kalau mau maju usahanya, majunya bersama-sama. Belajar membatiknya sama-sama juga," ucapnya.
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
"Kami melihat potensi dan semangat dari kelompok perempuan di Desa Manyarsidomukti untuk berusaha membatik luar biasa," sambungnya.
Dia mengaku berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan perempuan. Karena itu, penting untuk penguatan dalam bidang manajemen usaha agar kreativitas yang telah dimiliki dalam kerajinan batik dapat dikembangkan, sehingga menjadi usaha yang dijalankan oleh masyarakat untuk masyarakat.
Sementara itu, Admin and Relations Manager PT Cargill Indonesia, Adi Suprayitno, berharap pelatihan membatik dapat mendukung pembangunan berkelanjutan masyarakat lokal.
Baca Juga: Selain Tanam 16.000 Bibit, Cargill Resmikan Arboretum Mangrove di Kalimireng Gresik
"Sehingga, bisa mebantu masyarakat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan," ucapnya.
Andri Siswanto, fasilitator pelatih membatik dari Penala Samahita Parma menyatakan kegiatan untuk membantu kelompok ibu pembatik di desa agar memahami visi usaha bersama.
"Kami mencoba mempertautkan visi desa dengan visi kelompok usaha pembatik agar menyatu dengan entitas desa," katanya.
Baca Juga: Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
Sebelumnya, PT Cargill Indonesia telah memberikan 10 sesi pelatihan tentang dasar-dasar membatik dan pembuatan kemasan produk, memberikan peralatan, dan perangkat membatik.
Cargill juga mendorong upaya promosi produk batik khas Manyar dengan melakukan kerja sama dengan salah satu stasiun televisi nasional. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News