MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Penyerahan rekomendasi pencalonan bupati dari DPP PDIP Perjuangan untuk calon incumbent Mustofa Kamal Pasa (MKP), Minggu (26/7) kemarin ternyata menyisakan kekecewaan di kalangan kader DPC PDIP Kabupaten Mojokerto.
Pasalnya, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu dengan 7 kursi dewan tak mampu mengusung kader terbaiknya sendiri untuk maju sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati pada Pilkada 2015 di Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Pilbup Mojokerto, Tiga Cabup-Cawabup Bertarung, Siapa Unggul?
Padahal, kabar yang beredar di publik, sebelum rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan turun ke MKP, di internal partai berlambang kepala banteng moncong putih itu telah menggadang-ggadang kadernya sendiri yakni H Ismail Pribadi yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, juga Ketua DPC PDI Perjuangan setempat Setia Puji Lestari yang disebut-sebut bakal meramaikan bursa kandidat calon wakil bupati.
Namun di luar dugaan, DPP parpol besutan Megawati Soekarno Putri ini malah merestui MKP yang berpasangan dengan H. Pungkasiadi untuk maju sebagai pasangan bakal calon. Hal ini membuat kader kecewa berat. Seperti yang diungkapkan, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, Ngatimun ''Bramzen'' Almunandar, kepada sejumlah wartawan usai Rakercabsus di Gedung Korpri, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Minggu (26/07).
"Berhubung detik-detik terakhir dipanggil DPP, bapak H Ismail mengundurkan diri, semua pengurus cabang siap hormat tegak lurus untuk mengamankan rekom DPP. Karena yang mempunyai hak wewenang penuh itu DPP," kata Ngatimun.
Baca Juga: Calon Independen di Mojokerto Wajib Punya Dukungan Minimal 62.338 Orang
Menurutnya, dari hasil rapat DPC sudah jelas yakni H Ismail akan diusung menjadi M 2 (wakil bupati). Namun, tanpa alasan jelas, Ismail mendadak mengundurkan diri. "Permasalahannya saya kurang jelas. Padahal hasil rapat DPC sudah jelas dan sangat-sangat harus dihormati. Namun kenyataannya saat dia (Ismail) dipanggil DPP tanggal berapa saya lupa, dia mengundurkan diri," sesal mantan Kades Kebontunggul Gondang ini.
Meski kecewa, Ngatimun membantah adanya intervensi dari pihak luar. Menurutnya, keputusan tersebut membuat kader kecewa dan sangat berdampak. Apalagi PDI Perjuangan merupakan partai pemenang. "Yang jelas pengurus kita dari anak ranting maupun ranting serta PAC, bahkan DPC sangat kecewa. Apalagi hasil rapat H Ismail siap, tapi detik-detik terakhir mengundurkan diri," kader yang akrab disapa Bramzen ini. (gun/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News