SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Koalisi Majapahit merasa terganggu dengan beredarnya isu munculnya calon boneka dengan mahar politik mencapai milyaran rupiah pada pilkada Surabaya 2015.
Ketua Pokja Koalisi Majapahit, AH. Thony, Kamis (30/7) usai mengikuti sosialisasi perpanjangan masa pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakilnya di KPU Surabaya mengakui, isu tersebut merugikan enam parpol yang tergabung dalam Koalisi Majapahit karena belum mendaftarkan calonnya.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
“Ada kesan ketika calon (Koalisi Majapahit) muncul walau diniati untuk mengikuti kontestasi, namun imej yang muncul terkesan boneka,” terangnya.
Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menambahkan, dengan beredarnya isu calon boneka seolah telah ada peradilan masyarakat terhadap calon yang akan diajukan oleh Koalisi Majapahit. “Seolah ada peradilan publik terhadap imej calon yang akan diajukan tersebut,” papar Alumnus UGM ini.
Thony meminta, panwas kota bertindak tegas terhadap isu calon boneka. Pihaknya berharap, panwas mengusut tuntas beredarnya isu tersebut. “Panwas jangan diam saja, membisu. Harus usut isu suap yang mencapai miliaran ini,” tegasnya.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Ia khawatir, jika tidak ada tindakan dari panwas dikhawatirkan ada upaya mendegradasi proses pilkada surabaya menjadi tidak berkualitas.
Meski beredar isu munculnya calon boneka dengan mahar politik milyaran, AH. Thony menegaskan pihaknya tak keder. Pihaknya tetap serius mengusung calon pada pilkada.
Hanya saja hingga saat ini, pihaknya masih menunggu turunnya rekomendasi dari DPP masing–masing partai yang tergabung dalam Koalisi Majapahit. “Posisi kita masih menunggu turunnnya rekom, satu yang sudah dari PKB,” ujarnya.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
AH. Thony mengakui saat ini banyak pihak yang menyiapkan menjadi calon boneka. Ia mengaku telah mengetahui siapa saja yang bermain dalam kontestasi demokrasi ini. Namun demikian, ia menegaskan Koalisi Majapahit tidak akan mencalonkan calon boneka. “Saya lihat dari jauh siapa saja yang bermain. Tapi koalisi majapahit tak mencalonkan calon boneka,” tegasnya.
Menanggapi desakan Koalisi Majapahit agar Panwas mengusut isu mahar miliaran untuk calon boneka, Ketua Panwas Kota, Wahyu Hariadi mengatakan, sesuai dengan PKPU 12 tahun 2015 tentang Pencalonan Kepala daerah dan Wakilnya dan UU No. 8 tahun 2015 mengenai Pilkada, proses pencalonan mulai pendaftaran hingga penetapan pasangan calon sudah diatur.
Ia mengatakan, jika muncul isu mahar politik, untuk parpol yang belum mendaftarkan calon bukan ranah pidana pemilu. “itu ranah pidana umum, karena mereka belum calon,” katanya. (lan/dur)
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News