BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Warga Arosbaya, Rifqi Arifuddin, kecewa dengan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Arosbaya. Sebab, anaknya yang masih balita ditolak saat hendak berobat, dengan alasan puskesmas sedang penuh.
"Anak saya sakit, oleh istri saya dibawa ke puskesmas sekitar pukul 02.00-03.00 WIB. Sesampainya di sana langsung ditolak oleh perawatnya," ungkap Rifqi melalui sambungan telepon, Kamis (7/3/2024).
Baca Juga: Tak Bawa Dokumen Lengkap, Komisi D DPRD Bangkalan Tunda Evaluasi Kinerja 3 Puskesmas
Saat kejadian itu, Rifqi tidak bisa mendampingi anak dan istrinya ke puskesmas. Sebab, saat itu dirinya sedang dinas di luar kota. Sehingga, hanya bisa berkomunikasi via telepon dengan perawat puskesmas.
Saat ditolak itu, pihaknya memohon agar anaknya yang masih di bawah usia 2 tahun diperiksa. Supaya penyakit yang diderita bisa didiagnosa dan diketahui langkah apa yang harus dilakukan.
"Tapi oleh perawatnya langsung ditolak, alasannya penuh. Kata perawat itu, memang banyak pasien datang langsung ditolak, baik pasien dewasa atau balita juga diperlakukan sama," ujar Rifqi.
Baca Juga: Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan di Bangkalan: Penangan Pasien Umum dan BPJS Berbeda
Rifqi yang khawatir terhadap kondisi kesehatan anaknya tetap mendesak perawat agar dilakukan diagnosa awal untuk mengatahui penyakit yang diderita.
"Tapi tetap ditolak, alasannya alatnya tidak ada. Malah perawat itu meminta agar dibawa ke puskesmas lain yang jaraknya cukup jauh," kata Rifqi.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Arosbaya, Anita Oktavia berjanji akan melakukan klarifikasi terhadap anak buahnya terkait penolakan tersebut.
Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik Bayi Lahir dengan Kepala Terpisah di Bangkalan
"Nanti akan kami tanyakan dulu ke petugas jaganya. Sekarang saya masih belum bisa berkomentar apa-apa karena belum mengetahui kronologisnya. Nanti akan kami rapatkan," jawabnya. (fat/uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News