GRESIK,BANGSAONLINE.com - Ibu mertua dari Wardatun Thoyyibah, korban perampokan dan pembunuhan di Kecamatan Dukun, Gresik, merasa terpukul dan syok atas meninggalnya sang menantu.
Khuzaini (65), ibu mertua korban, mengira menantunya meninggal karena digigit ular lantaran terdapat sejumlah lubang di lehernya.
Baca Juga: Santri di Kedamean Gresik Ditangkap Buntut Dugaan Aniaya Pengasuhnya hingga Tewas
"Saat melihat Datun (panggilan akrab korban) ada sejumlah lubang di lehernya, saya kira menantu saya digigit ular. Baju daster yang dipaka Datun juga banyak darah," kata Khuzaini kepada wartawan.
Dia mengaku baru sadar kalau menantunya menjadi korban pembunuhan oleh perampok setelah anaknya, Mahfud (45) memberitahukan kalau uang Rp150 juta beserta handphone yang disimpan di laci almari raib.
"Saya baru sadar kalau itu perampokan, setelah anak saya (Mahfud), mengetahui uang yang disimpan di lemari kamar tidak ada dan pintu belakang terbuka," ungkapnya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Khuzaini lantas menceritakan awal mula dia mengetahui menantunya dibunuh oleh perampok.
Sekitar pukul 03.00 WIB Khuzaini bertandang ke rumah anaknya, Mahfud, yang bersebelahan.
Tujuannya, untuk membangunkan anak dan menantunya untuk sahur. Dia lantas mengetuk pintu rumah Mahfud. Namun, tak ada jawaban. Dia lantas kembali ke rumah.
Baca Juga: Mobil Boks Adu Banteng dengan 5 Motor di Morowudi Gresik, 2 Orang Tewas
Ketika itu, Khuzani merasa tidak curiga kalau ada perampokan di rumah anak dan menantunya.
Dia tantas pergi ke masjid desa untuk menjalankan jamaah salat subuh. Usai salat, Khuzaini pulang. Dia lantas ke dapur dan membersihkan piring dan tempat makan untuk sahur.
"Usai bersih-bersih di dapur saya tiduran lantas ketiduran. Pada saat itu, anak saya Mahfud datang ke rumah dan membangunkan saya sambil minta tolong," ungkapnya.
Baca Juga: Polres Gresik Tindak Puluhan Truk Besar Langgar Aturan saat Operasi Zebra Semeru 2024
Khuzaini yang panik langsung bergegas menuju rumah anaknya sambil berlari.
"Karena panik, saya langsung lari ke rumah Mahfud masuk kamar. Saya sangat syok saat melihat Datun, posisi tertelungkup di lantai kamar samping tempat tidur. Saya melihat kasur banyak darah. Saya juga melihat cucu saya (anak korban) masih tidur," jelasnya.
Khuzaini pun lantas mengangkat tubuh Datun dan meletakkan di atas tempat tidur. Dia juga lantas menggendong anak korban yang masih tidur.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
"Saya lantas membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan, karena itu saya kira menantu saya digigit ular, sebab ada lubang-lubang di leher," terangnya.
Kejadian itu, kata Khuzaini, lantas diketahui tetangga. Mereka lantas melaporkan ke perangkat dan kepala desa kemudian diteruskan ke Polsek Dukun.
Khuzaini sendiri mengaku heran melihat kejadian yang menimpa anak menantunya. Sebab, baru kali ini ada kasus perampokan di desanya.
Baca Juga: Jaga Kondusivitas Jelang Pelantikan Presiden, Polres Gresik Gelar Patroli
Khuzaini pun juga menuturkan kebiasaan anaknya, Mahfud, yang memliki usaha agen BRI Link. Menurutnya, Mahfud selalu tidur larut malam di atas pukul 01.00 WIB karena masih harus menghitung laporan keuangan. Baik itu hasil penjualan pulsa, penarikan uang, dan pembayaran token listrik.
"Kemungkinan anak saya terlelap tidur di atas pukul satu pagi, kemudian perampok masuk rumah. Sehingga, saat sahur saya mengetok pintu pukul 03.00 WIB sudah tidak ada jawaban," pungkasnya.
Sementara itu, Kasatrekrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menyatakan petugas mendapati kendala dalam penyelidikan kasus tersebut. Sebab, TKP sudah banyak berubah karena dibersihkan oleh keluarga korban usai kejadian.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Petugas pun kesulitan mencari bukti di tubuh korban dan kamar tempat tidur korban. (hud/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News