BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 1.906 hektar (ha) lahan pertanian di wilayah Bojonegoro dilanda kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Data dari Dinas Pertanian (Disperta) setempat menyebutkan, ribuan hektare lahan yang dilanda kekeringan itu tersebar di delapan kecamatan di Kota Ledre.
Menurut Sekretaris Disperta Bojonegoro, Bambang Sutopo, delapan kecamatan itu di antaranya, Kecamatan Kanor, Kasiman, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Purwosari dan Sugihwaras. “Sebagian ada yang ditanami padi juga ada tembakau dan palawija. Tapi sebagian pertanian saat ini masih bisa diselamatkan,” ujarnya, Rabu (12/8/2015).
Baca Juga: Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemkab Bojonegoro Salurkan Bantuan Pupuk Subsidi dan Benih Padi
Dia mengungkapkan, meskipun musim kemarau sudah terjadi sejak 4 bulan terakhir, namun kondisi pertanian tidak ada yang mengalami puso. Meskipun begitu, hasil produksi mengalami penurunan dibanding musim penghujan sebelumnya.
Data yang masuk di Dinas Pertanian pada musim penghujan tahun 2014 lalu produksi padi mencapai 6,5 ton /hektar, sementara tahun ini mencapai 7,48 ton/hektar. Untuk produksi pertanian di musim kemarau tahun 2014 lalu, lanjut Bambang, mencapai 5,56 ton/hektar, sementara tahun ini mencapai 5,766 ton/hektar. “Memang ada sedikit peningkatan produksi dari tahun sebelumnya,” katanya.
Pihaknya menghimbau para petani untuk menanam palawija di musim kemarau ini. Selain untuk menghindari kerugian akibat gagal panen akibat kekurangan air, juga memutus rantai hama penyakit pada padi. Meski ada imbauan untuk menanam palawija, namun sebagian wilayah masih banyak yang menanam padi. Sebab, dapat aliran air dari Sungai Bengawan Solo. (nur/rvl)
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Tanaman Tembakau Ratusan Petani di Bojonegoro Tergenang Air dan Mati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News