Menjelajah Perpustakaan Al Qadiriyah, Perpusatakaan Tertua dan Terbesar di Baghdad Irak

Menjelajah Perpustakaan Al Qadiriyah, Perpusatakaan Tertua dan Terbesar di Baghdad Irak

BANGSAONLINE.com - Layak jika dikenal sebagai pusat peradaban dan kebudayaan Islam setelah masa Khalifah Al-Mansyur. 

di masa pemerintahan Abbasiyah telah memenuhi cahaya ilmu dengan pesatnya pembangunan seni dan budaya Islam.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Pembangunan masif diwujudkan dengan pembangunan sekolah, madrasah, masjid, istana, dan pembangunan perpustakaan yang bersejarah. 

Perkembangan intelektual islam di ini banyak mendatangkan tokoh-tokoh ilmuan tertinggi baik dalam bidang ilmu umum maupun agama.

Sehingga, pada tahun 800 M, Kota telah menjelma menjadi kota besar yang menjadi pusat pendidikan, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan politik. 

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Kota ini semakin menarik banyak ilmuwan dari seluruh dunia untuk mencari ilmu.

Termasuk Syekh Abdul Qadir Al Jailani, yang merupakan warga Jilan Iran, yang kemudian memutuskan untuk hijrah menimba ilmu menuju pada tahun 488 H/1095 M.

Menimba ilmu di pusat peradaban yang kemudian hingga kini masyhur dikenal sebagai pelopor sufisme thariqati dunia.

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

Perpusatakaan yang menjadi magnet para ilmuwan menuju turut menarik perhatian Indar Parawansa. 

Selama berada di Kota , , salah satu tempat yang sangat ingin ia kunjungi adalah perpusatakaan.

“Di ada tiga perpustakaan besar saat ini. Pertama adalah perpustakaan nasional, kedua perpustakaan milik kementerian wakaf, dan ketiga perpustakaan Al Qodiriyah yang berada di Kompleks Syech Abdul Qadir Jailani,” kata , Rabu (29/5/2024).

Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang

Dipandu oleh cicit Syekh Abdul Qadir Al Jailani, yaitu Maulana Assayyid Assyech Afeefuddin Al Jailani, yang tak lain adalah pimpinan dan penanggung jawab Makam dan Madjid Abdul Qadir al-Jailani dan pendiri lembaga wakaf Al Qadiriyah, begitu antusias menjelajah seluk beluk Perpusatakaan Al Qodiriyah.

Pasalnya, perpustakaan yang terletak di area masjid dan makam Sulthonul Auliyah Syech Abdul Qadir Jailani ini menjadi salah satu perpustakaan terpenting dan tertua yang masih bertahan di .

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Tak kurang ada 68 ribu kitab dari berbagai disiplin ilmu yang tersimpan di perpustakaan yang didirikan oleh Abu Said al-Mubarak al-Mukharami.

Perpustakaan ini sempat mengalami beberapa kali kerusakan terutama ketika konflik berkecamuk antara Safawiyah dengan Ottoman pada 1623 M. 

Beruntung, pada masa modern, Presiden pertama , segera merenovasi dan menyelamatkan koleksi-koleksi perpustakaan tersebut.

Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya

“Di perpustakaan Al Qodiriyah ini masih tersimpan sekitar dua ribu naskah yang belum dicetak dan masih berbentuk manuskrip. Semua tersimpan sangat rapi dan terawat dengan katalog yang sistematis. Sehingga mudah dicari jika dibutuhkan,” kata .

Ratusan ribu orang mengunjungi perpusatakaan ini setiap tahunnya. Bahkan masyarakat dan sendiri juga sangat betah untuk berlama-lama bergelut dengan kitab-kitab yang ada di perpusatakaan ini.

Hal ini menunjukkan bahwa budaya literasi masyarakat begitu terbangun dan terjaga. Yang sekaligus membuktikan bahwa masih menjaga nilai-nilai dan tradisi sebagai pusat peradaban dan kebudayaan Islam di masa-masa kejayaannya.

Baca Juga: Ratusan Laskar Khofifah-Emil Siap Berjuang di Pilgub Jatim 2024

“Kesadaran masyarakat Iraq untuk menjaga, melestarikan budaya cinta ilmu sangat patut untuk diteladani. Bagaimana kemajuan ilmu yang berkembang di hingga menarik ilmuwan dari bergagai belahan dunia untuk belajar di sini membuktikan bahwa menjadi pusat peradaban di masa lampau. Dan hingga saat ini kitab-kitab di sana masih terjaga dan terawat,” pungkas . (dev/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO